MASAKINI.CO – Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi, mengatakan keberadaan ilmuwan muslimah Indonesia dalam wadah organisasi Majelis Ilmuwan Muslimah atau Majelis Alimat Indonesia memiliki peran strategis, terutama dalam menghadapi masa pandemi virus corona (Covid-19). covid-19. Hal ini sudah disampaikan Menag dalam Pelantikan Pengurus Pusat (PP) dan Wilayah Majelis Ilmuwan Muslimah periode 2019-2023.
“Setidaknya ada tiga peran yang kita harap dapat dilakukan ilmuwan muslimah Indonesia untuk menghadapi pandemi covid-19 ini,” kata Menag melansir dari laman Kemenag, Minggu (5/7).
Menag menyampaikan, hal pertama ialah Majelis Ilmuwan Muslimah perlu berkontribusi nyata terhadap upaya pemutusan akan meluasnya wabah Covid-19. “Upaya pemutusan ini tentunya dapat disesuaikan dengan latar akademik, keahlian, dan kemampuan berbasis keilmuan masing-masing,” ujarnya.
Menag mencontohkan misalnya ilmuwan muslimah di bidang riset kesehatan diharapkan dapat berkontribusi melahirkan inovasi-inovasi produktif terhadap penanggulangan Covid-19. “Syukur-syukur bisa menemukan obat atau vaksin yang mampu membunuh virus corona secara efektif,” tuturnya .
“Sebagai ilmuwan di bidang sosial, misalnya, diharapkan mampu memberikan kesadaran akan bahaya Covid-19 dan menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari, serta mampu membangkitkan semangat untuk senantiasa berikhtiar bertahan dan memperbaiki kehidupan di tengah wabah covid-19 ini,” sambungnya.
Peran kedua, Menag meminta Majelis Ilmuwan Muslimah harus memainkan peran untuk memastikan agar tidak terjadinya loss educated generation atau hilangnya generasi terdidik. “Wabah Covid-19 memang tengah mewabah, tetapi itu bukan menjadi legitimasi akan berakhirnya proses-proses pendidikan di lingkungan kita. Jika proses pendidikan berhenti karena covid-19, maka kita sebagai bangsa tentu akan kehilangan generasi-generasi terdidik yang akan melanjutkan misi kehidupan kita,” ungakpnya.
Dia menambahkan, adapun peran ketiga yakni pengurus majelis ilmuwan muslimah harus bisa menenteramkan batin bagi keluarga masing-masing. “Masa pandemi Covid-19 sangat berpotensi melahirkan ketidakstabilan emosi di lingkungan keluarga, sehingga anak-anak sering menjadi korban,” ungkap dia.
Misalnya, Menag mencontohkan, karena pendapatan ekonomi keluarga berkurang, berpotensi melahirkan sikap-sikap yang tidak wajar di antara anggota keluarga yang bersangkutan. Karenanya, para pengurus dan anggota Majelis Ilmuwan Muslimah hendaknya menjadi bagian yang proaktif dalam mewujudkan kedamaian di lingkungan keluarga masing-masing.
“Saya mengucapkan selamat kepada seluruh pengurus majelis Ilmuwan Muslimah atau Majelis Alimat, baik di tingkat pusat maupun wilayah, yang alhamdulillah, di hari penuh berkah ini, kita sama-sama menyaksikan pelantikannya. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan keberkahan dan kemanfaatan untuk kita semua,” tandasnya. []