Unsyiah Beri Rekomendasi Kepada Pemerintah Cegah Penyebaran Corona

Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh. (foto: dok masakini.co)

Bagikan

Unsyiah Beri Rekomendasi Kepada Pemerintah Cegah Penyebaran Corona

Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh. (foto: dok masakini.co)

MASAKINI.CO – Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) lewat Satuan Tugas Covid-19 memberikan beberapa rekomendasi untuk mencegah penularan dan penyebaran virus corona atau Covid-19. Ini ditujukan kepada berbagai pihak mulai pemerintah daerah, ulama, tokoh masyarakat, dunia usaha serta masyarakat luas.

Rektor Unsyiah, Samsul Rizal, mengatakan, hingga kini ada kekhawatiran dari badan kesehatan dunia atau WHO bahwa Covid-19 ini tidak saja menular melalui droplet, namun memiliki kemungkinan penularan melalui udara.

“Oleh karena itu, guna memperkuat langkah-langkah yang telah dilakukan oleh Pemerintah Aceh dan mengamati perkembangan di Aceh, maka Unsyiah memberikan rekomendasi kepada pimpinan daerah, majelis ulama, tokoh masyarakat, media massa, dunia usaha dan masyarakat luas,” kata Samsul dalam keterangan resminya diterima masakini.co, Banda Aceh, Rabu (25/3).

Samsul meminta kepada gubernur dan bupati/wali kota di Aceh untuk segera melakukan beberapa langkah, pembatasan dan pengawasan akses kea tau dari Provinsi Aceh, melalui jalur darat, laut, dan udara, baik akses domestik maupun internasional (pesawat, kapal kargo, kapal pesiar, dan lainnya). Termasuk jalur penerbangan kea tau dari Simeulue, Rembele, dan Lhokseumawe.

Kemudian memberlakukan jam malam sementara di seluruh wilayah Aceh untuk mencegah keramaian hingga krisis Covid-19 berakhir. Selanjutanya memperpanjang masa belajar dari rumah bagi anak-anak sekolah dan perluasan masa bekerja dari rumah bagi pegawai pemerintah.

“Melakukan pembatasan aktivitas masyarakat di luar rumah, termasuk membatasi perkumpulan orang lebih dari sepuluh orang. Mengajak para ulama, tokoh agama, tokoh adat atau masyarakat, dan pengelola masjid untuk memberikan edukasi bagi masyarakat dalam upaya mengurangi potensi penyebaran virus,“ ujarnya.

Dia menambahkan, selaian itu menjadikan mesjid atau meunasah sebagai mitra efektif pemerintah dalam upaya pengendalian wabah penyakit berbahaya ini. Memastikan ketersediaan alat pelindung diri (APD) yang memadai untuk para tenaga kesehatan, seperti dokter, perawat, dan tenaga medis-paramedis lainnya, yang bertugas di berbagai rumah sakit dan puskesmas di Aceh.

Lalu memastikan para tenaga kesehatan yang bertugas dalam penanganan Covid-19 mendapatkan asupan gizi dan suplemen untuk imunitas tubuh yang cukup. Memastikan ketersediaan dan kecukupan ruang perawatan darurat/Respiratory Intensive Care Unit (RICU) beserta tenaga kesehatan terkait, dan ambulans standar Covid19 di seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh.

“Menambah laboratorium yang dapat melakukan uji Real Time Polymerase Chain Reaction untuk deteksi virus COVID-19, selain Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Aceh, mengingat jumlah sampel yang perlu diuji diperkirakan akan melonjak dalam beberapa waktu ke depan. Unsyiah memiliki sumberdaya manusia dan peralatan yang cukup, serta siap ditunjuk untuk menjadi laboratorium uji,“ imbuhnya,

Selain itu, lanjut dia, pemerintah atau pemangku kepentigan harus memastikan ketersediaan dan kecukupan peralatan medis dan non medis lain untuk pelayanan regular di seluruh Kabupaten/Kota di Aceh. Meminta media massa (cetak dan elektronik) untuk terlibat membantu diseminasi pesan-pesan edukasi COVID-19 secara masif kepada masyarakat. Memastikan ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat dengan harga yang wajar di pasaran.

Lalu kepada majelis ulama, tokoh agama dan tokoh masyarakat diharapkan dapat mengajak masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik. Semaksimal mungkin memberikan edukasi bagi masyarakat dengan pendekatan religius-kultural dalam upaya mengurangi potensi penyebaran virus.

“Menjadikan masjid/meunasah sebagai mitra pemerintah dalam upaya pengendalian wabah Covid-19. Menghimbau para pemuka agama dan masyarakat, agar tidak menggelar kegiatan yang menghimpun banyak orang untuk sementara waktu, khususnya kegiatan yang bukan ibadah wajib/rutin (seperti ceramah, pengajian, zikir, dan lainnya),“ bebernya.

“Menghimbau dayah/pesantren untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap virus dan memberikan edukasi bagi para santri dalam mengurangi potensi penyebaran virus. Mendorong seluruh lapisan masyarakat untuk mematuhi himbauan Pemerintah demi kesehatan dan keselamatan bersama,“ sambungnya.

Dikatakan Rektor Unsyiah, pemerintah juga perlu mendorong seluruh lapisan masyarakat untuk memberikan dukungan moral dan materil kepada para tenaga kesehatan, dan pasien beserta keluarganya yang terdampak infeksi virus corona.

Unsyiah juga menghimbau kepada masyarakat luas agar tetap tenang dan tidak panik, senantiasa berdoa kepada Allah SWT agar terhindar dari ancaman pandemic Covid-19.
Sisi lain, masyarakat harus mematuhi imbauan pemerintah untuk tetap berada di rumah, hanya bepergian untuk urusan penting, dan menjaga jarak fisik minimal dua meter (Physical Distancing) demi kesehatan dan keselamatan kita bersama.

“Kami berharap rekomendasi ini dapat dilaksanakan sesuai dengan peran kita masing-masing. Dengan demikian, atas izin Allah, kami yakin wabah virus corona ini bisa segera mereda dan kita bisa beraktivitas kembali,” pungkas Samsul. (Ali L)

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist