MASAKINI.CO – Demonstrasi penolakan tambang di Aceh yang digelar kantor Gubernur Aceh, Senin 16/09, ricuh. Kericuhan terjadi saat Polisi Pamong Praja dan Polisi yang berjaga menghalangi jalan masuk para mahasiswa ke dalam kantor.
Aksi saling dorong membuat mahasiswa dan sebagian polisi jatuh dari tangga utama kantor gubernur. Mahasiswa yang marah bahkan menantang duel petugas. Beberapa mahasiswa bahkan terlihat pingsan.
Sebelumnya satusan mahasiswa melakukan aksi penolakan tambang sejak pagi, sekira pukul 10.30 pagi. Mereka menuntut pemerintah Aceh untuk menolak hadirnya beberapa perusahaan tambang di Aceh. Aksi yang dilakukan itu merupakan aksi lanjutan sesudah sebelumnya mereka juga menggelar demonstrasi pada Kamis awal September lalu. Semula demonstrasi hanya dilakukan puluhan mahasiswa. Jelang siang pendemo terlihat tambah ramai.
Demonstran menuntut pemerintah tidak memberikan izin rekomendasi kelayakan lingkungan terhadap PT Linge Mineral Resource (PT. LMR). Selain itu massa juga meneriakkan penolakan terhadap PT. Energi Mineral Murni (PT.EMM). Dalam orasinya mereka mengatakan tak ada tambang yang menguntungkan rakyat.
“Tidak ada tambang yang boleh hidup di Aceh Tengah,” kata orator aksi.
“Tambang hanya akan memberikan dampak buruk bagi lingkungan di Aceh,” kata mereka lagi.
PT. LMR merupakan perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) yang diduga hendak membuka tambang emas di wilayah Kecamatan Linge, Aceh Tengah. Rencananya perusahaan iti akan menggarap 9.000 hektare lebih. []