MASAKINI.CO – Puluhan pakar dari empat negara berkumpul di Aceh guna mdmbahas tentang produk Atsiri dalam konferensi yang digelar kampus Unsyiah bekerjasama dengan Universitas Brawijaya di Banda Aceh, Selasa 29/10 hingga Rabu besok. Mereka akan mengikuti konferensi bertema “Peningkatan Kualitas Melalui Standarisasi Bahan Baku, Proses, dan Produk Minyak Atsiri”
Rektor Unsyiah, Samsul Rizal, mengatakan minyak atsiri di Indonesia saat ini sebagian besar diproduksi oleh petani yang kualitasnya belum menjadi prioritas utama. Hal ini mengakibatkan minyak atsiri yang dihasilkan menjadi murah di pasaran. Masalah kualitas minyak atsiri juga bukan hanya di tingkat proses produksi, tetapi juga mulai dari proses pembibitan. Untuk itu, dibutuhkan seluruh dukungan baik dari pemerintah maupun perguruan tinggi agar masalah ini dapat diselesaikan.
“Peningkatan kualitas minyak atsiri harus dimulai dari bahan baku hingga menjadi produk jadi,” ujar Samsul Rizal.
Akademisi perguruan tinggi pun diminta memainkan perannya untuk membantu petani dan pelaku usaha kecil menengah dalam meningkatkan kualitas minyak atsiri. Salah satunya dengan menciptakan inovasi teknologi, sehingga menjadi solusi bagi penyelesaian masalah ini. Rektor juga berharap konferensi ini menjadi pertemuan efektif yang dapat membangun jaringan baru dalam kolaborasi penelitian di masa depan.
Sementara Ketua ARC Unsyiah, Syaifullah Muhammad mengatakan, selama ini lembaga yang dipimpinnya telah melakukan berbagai langkah dalam memperkuat minyak atsiri, khususnya di Aceh. Salah satunya dengan melakukan pembibitan di sisi hulu, hingga pemrosesan produksi di bagian hilir. Selain itu, juga telah memulai pengolahan modern, sehingga dapat meningkatkan jumlah dan kualitas minyak atsiri yang dihasilkan para petani.
“Konferensi ini bertujuan untuk mendistribusikan dan mengakumulasikan pengetahuan dan pengalaman tentang minyak atsiri dari para peneliti, akademisi, praktisi, dan pengambil kebijakan,” kata Syaifullah.
Ketua Panitia, Yunardi, menambahkan konferensi ICEO ini sangat unik jika dibandingkan dengan konferensi internasional lainnya. Sebab di konferensi ini, topik yang dibahas sangat khusus dan sempit terkait minyak atsiri. Dalam perhelatan tahun ini, panitia menerima 75 makalah dan hanya 64 makalah yang akan dipresentasikan. Hadir sebagai keynote speakers Prof. Dr. Tohru Mitsunaga (Gifu University Jepang), Prof. Dr. Ibrahim Jantan (Taylor’s University Malaysia), dan Syaifullah Muhammad (Unsyiah). []