Perdana Menteri Lebanon Mengundurkan Diri

Saad al-Hariri, Perdana Menteri Lebanon mengundurkan diri setelah gelombang unjuk rasa akibat krisis ekonomi. Sumber: Reuters / Benoit Tessier/RT.com

Bagikan

Perdana Menteri Lebanon Mengundurkan Diri

Saad al-Hariri, Perdana Menteri Lebanon mengundurkan diri setelah gelombang unjuk rasa akibat krisis ekonomi. Sumber: Reuters / Benoit Tessier/RT.com

MASAKINI.CO – Gelombang unjuk rasa di Lebanon membuat Perdana Menteri Saad al-Hariri mengundurkan diri. Padahal, Hizbullah, salah satu kelompok paling berpengaruh di negara itu menentang dan masih mendukung Saad menduduki kursi menteri.

Dikutip dari rt.com dari situs berita Tempo, Saad mengumumkan pengunduran diri usai gelombang unjuk rasa yang menuding sejumlah otoritas melakukan korupsi hingga menyebabkan perekonomian negara lumpuh.

“Hari ini saya menemui sebuah jalan buntu,” kata Hariri, dalam pengunduran dirinya yang disiarkan lewat televisi.

Dalam pidato pengunduran dirinya itu, Hariri mengingatkan agar partai-partai politik yang ada di Lebanon bertanggung jawab menjaga negara itu. Pengunduran diri itu bertentangan dengan keinginan Hizbullah, salah satu kelompok paling berpengaruh di Lebanon, yang berkeras agar Hariri tetap berada di posnya demi menghindari kevakuman kekuasaan.

Sebelumnya pada pekan lalu, Hariri mengumumkan sebuah paket reformasi ekonomi dan sejumlah tindakan yang akan diambil untuk memberantas korupsi. Langkah itu dilakukan setelah ribuan orang berunjuk rasa menutup jalan dan menyerukan agar dilakukan sebuah perubahan.

Namun tindakan yang diambil Hariri itu dinilai masyarakat masih belum cukup sehingga mereka berkomitmen untuk terus melakukan protes. Sedangkan oposisi yang ada di kabinet menyalahkan Hariri, 49 tahun, berpihak pada demonstran.

Ketegangan di ibu kota Beirut mencapai puncaknya pada Selasa, 29 Oktober 2019, ketika terjadi bentrokan antara para pendukung Hizbullah dengan demonstran anti-pemerintah.

Lebanon terpuruk dalam krisis ekonomi, dimana tingkat utang negara mencapai tingkat tertinggi. IMF memperkirakan defisit fiskal Lebanon akan mencapai 9,8 persen dari GDP pada tahun ini dan 11,5 persen pada 2020. []

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist