MASAKINI.CO — Sejumlah desa di Kecamatan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar mengalami kekeringan akibat kemarau, satu diantaranya Gampong Lambadeuk.
Bahkan sebagian sumur warga yang menjadi sumber air bersih mulai mengering, sehingga membuat warga kesulitan memperoleh air bersih.
“Orang mau minum atau mandi tidak bisa di sumur karena udah kering. Yang ada duit, bisa gali lagi (sumur) lebih dalam,” ujar Darman, warga setempat, Jumat (17/1).
Selain krisis air bersih, warga juga merasa kesulitan akibat embung Lambadeuk yang digunakan untuk menyuplai air bersih untuk minum dan sawah warga ikut kering.
Akibatnya, warga setempat tidak bisa menggarap sawah sejak tahun lalu.
“Kalau dulu ada air dari waduk, tapi ini waduk udah kering, jadi masyarakat udah kewalahan, mengharap Allah memberi hujan,” keluhnya.
Menurut Darman, biasanya warga Lambadeuk menanam cabai sebagai alternatif jika tidak bisa memanen padi, namun cabai juga tidak bisa ditanam.
“Karena kalau masyarakat di sini kalau tidak ada panen padi, ada cabai untuk beli beras, cabaipun tidak ada,” katanya.
Hingga saat ini, Pemkab Aceh Besar belum mengatasi persoalan kekeringan yang terjadi di wilayah ini.
“Udah (pemerintah meninjau lokasi), pak sekdapun langsung turun waktu gagal panen. Ada mereka liat, namun hingga saat ini belum ada bantuan,” sebutnya.
Ia berharap agar pemerintah menyuplai air bersih terutama untuk minum.
“Harapan kami air dari sana (PDAM Lambaro) disalurkan kemari kalau bisa, minimal bisa kami gunakan untuk air minum,” harapnya.[Ahlul Fikar]