Facebook Twitter Youtube Instagram Tiktok

Tentang Masakini

  • Beranda
  • News
  • Olahraga
  • Nasional
  • Internasional
  • Foto
  • Video
Menu
  • Beranda
  • News
  • Olahraga
  • Nasional
  • Internasional
  • Foto
  • Video
  • Beranda
  • News
  • Olahraga
  • Nasional
  • Internasional
  • Foto
  • Video
Menu
  • Beranda
  • News
  • Olahraga
  • Nasional
  • Internasional
  • Foto
  • Video
Home Foto lama

Jaya Zaman Raja, Pusaka Maja Terseok-seok di Gedung Serbaguna

Masa Kini by Masa Kini
27 Januari 2020
in Foto lama, Headline
Reading Time: 2 mins read
Jaya Zaman Raja, Pusaka Maja Terseok-seok di Gedung Serbaguna

Perajin songket Lamgugob bekerja di bawah plafon berlubang.[Ahlul Fikar]

Share on FacebookShare on Twitter

MASAKINI.CO – Plafon berlubang. Cat dinding meluntur. Hanya dua kipas angin berputar pelan, pengusir pengap gedung serbaguna Lamgugob, Kecamatan Syah Kuala, Banda Aceh.

Dari dalam gedung itu sepuluh perempuan berjuang mempertahankan warisan nenek moyangnya, ija kroeng Lamgugob.

“Lamgugop di masa lalu merupakan sentra produksi songket di Aceh. Menurut sejarahnya, keluarga Kerajaan Aceh pun sering memesan songket dari gampong ini,” ujar Wakil Ketua Dekranasda Banda Aceh, Fauziah Zainal Arifin, beberapa waktu lalu.

Perajin songket Lamgugob terus berkarya melestarikan budaya.[Ahlul Fikar]

Serupa cat di dinding, nama ija kroeng Lamgugop juga meluntur. Kata Ketua Kelompok Songket Lamgugob, Mariati, kondisi itu mulai terjadi sejak tahun 1987. Warga lebih mengenalnya dengan sebutan Pusaka Maja.

Saat konflik melanda Aceh, para perajin songket di Lamgugop kesulitan menjual karyanya. Hingga akhirnya memilih gulung tikar.

“Tahun 1996 kami ‘sudah mati’ (gulung tikar),” kata Laili, perajin songket setempat.

Tahun 2004 gempa raya menghancurkan Aceh, gelombang tsunami turut merendam peralatan tenun di aula serbaguna Lamgugob.

“Kemudian waktu tsunami gedung ini juga terkena sehingga alat tenun jadi ikut rusak semua,” kata Mariati.

Perajin songket Lamgugob saat bekerja di gedung serbaguna.[Ahlul Fikar]

Cerita gembira datang, setelah Aminullah Usman menjabat Wali Kota Banda Aceh. Songket Lamgugob hidup kembali. Tahun 2018 lalu para perajin diberikan delapan alat tenun.

“Di sini kami sepuluh orang perajin, jadi duanya nganggur karena tidak ada alat tenun. Namun sudah dijanjikan oleh ibu wali kota akan ditambah dua lagi dan lagi proses pembelian,” ujar Mariati.

Dekranasda Banda Aceh juga membekali perajin dengan pelatihan motif tradisional Aceh. Dua kali sepanjang tahun tahun 2018. Mariati berharap pelatihan rutin digelar agar skil perajin lebih matang.

Perajin di Lamgugob saat menyiapkan songket. [Ahlul Fikar]

Walau Pusaka Maja telah mengeliat kembali, namun produk songket tradisional sulit bersaing dengan produk songket dikerjakan dengan mesin yang harganya jauh lebih murah. Belum lagi butuh waktu lebih sebulan menyiapkan satu set songket secara tradisional.

Biasanya, satu set dijual seharga Rp1,5 juta. Dari uang tersebut, mereka memberi upah perajin Rp700 ribu dan selebihkan untuk membeli bahan baku.

“Kalau rapi orang mau beli 1,5 juta, kalau kurang rapi bisa 1,2 juta sampai 1,3 juta, tapi untuk perajin tetap kita gaji 700 ribu meski berapapun harga dibeli. Ini kita lakukan agar mereka tetap bersemangat dalam menenun,” jelasnya.

Perajin merapikan benang.[Ahlul Fikar]

Meskipun keuntungan tidak seberapa, Mariati bertekad mengembalikan kejayaan songket Lamgugob.

“Kita ajarkan yang muda-muda agar warisan budaya ini tetap terjaga,” ungkapnya.

Mariati berharap pemerintah agar membantu mereka dalam mencari pemodal, selain itu, merenovasi aula serbaguna.

“Harapan kami pemerintah bisa membantu seperti listrik, ini kami tarik dari orang lain. Kalau tidak, kami tidak tahan karena kepanasan, tembok juga catnya sudah mulai meluntur,” harapnya.[Ahlul Fikar]

Perajin songket Pusaka Maja Lamgugob menyiapkan pesanan.[Ahlul Fikar]
Perajin menyiapkan bahan songket.[Ahlul Fikar]
Perajin merapikan benang.[Ahlul Fikar]
Tags: Ija Kroeng LamgugobPerajin Songket AcehPusaka MajaTenun Aceh
Previous Post

Pemerintah Aceh Tunjuk Dua Rumah Sakit Rujukan Tangani Corona

Next Post

Mahasiswa Aceh di Henan Juga Minta Segera Dievakuasi dari Cina

RelatedPosts

Fitur Live TikTok Hilang, Pedagang Pakaian di Aceh Rugi hingga 90 Persen

Fitur Live TikTok Hilang, Pedagang Pakaian di Aceh Rugi hingga 90 Persen

by Riska Zulfira
31 Agustus 2025
0

MASAKINI.CO - Hilangnya fitur live di aplikasi TikTok berdampak besar terhadap pedagang online, termasuk para pelaku usaha pakaian di Banda...

Kadinkes Aceh Munawar Mundur, Pilih Kembali ke Dunia Medis

Kadinkes Aceh Munawar Mundur, Pilih Kembali ke Dunia Medis

by Riska Zulfira
25 Agustus 2025
0

MASAKINI.CO - Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Aceh, dr. Munawar, resmi mengundurkan diri dari jabatannya. Hal ini ia sampaikan langsung kepada...

Gempa Vulkanik di Burni Telong Belum Stabil, Masyarakat Dilarang Mendekati Fumalora

by Syah Antoni
18 Agustus 2025
0

MASAKINI.CO - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG) pos pengamatan Gunung Api Burni Telong menghimbau masyarakat sementara ini...

Densus 88 Tangkap Dua ASN di Aceh, Diduga Terlibat Terorisme

Densus 88 Tangkap Dua ASN di Aceh, Diduga Terlibat Terorisme

by Riska Zulfira
5 Agustus 2025
0

MASAKINI.CO - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap dua aparatur sipil negara (ASN) di Aceh karena diduga terlibat jaringan...

Next Post
Mahasiswa Aceh di Henan Juga Minta Segera Dievakuasi dari Cina

Mahasiswa Aceh di Henan Juga Minta Segera Dievakuasi dari Cina

Discussion about this post

BERITA TERBARU

Ini Waktu Terbaik untuk Sarapan Bagi Penderita Tekanan Darah Rendah

Ini Waktu Terbaik untuk Sarapan Bagi Penderita Tekanan Darah Rendah

8 menit ago
KPK Akan Lelang Barang Rampasan Negara pada 17 September 2025

KPK Akan Lelang Barang Rampasan Negara pada 17 September 2025

3 jam ago
Jemaah Haji Asal Aceh Tamiang Wafat di Madinah Setelah Dirawat Dua Bulan

Jemaah Haji Asal Aceh Tamiang Wafat di Madinah Setelah Dirawat Dua Bulan

4 jam ago
Fakultas Psikologi UIN Ar-Raniry Luluskan 73 Sarjana

Fakultas Psikologi UIN Ar-Raniry Luluskan 73 Sarjana

6 jam ago
Perfilman Aceh Tetap Hidup Tanpa Bioskop, Daniel Rudi Haryanto Asah Bakat Sineas Muda

Perfilman Aceh Tetap Hidup Tanpa Bioskop, Daniel Rudi Haryanto Asah Bakat Sineas Muda

7 jam ago

BERITA POPULER

  • Tidak Ada Kenaikan PBB 2025 di Banda Aceh, Data Keliru Boleh Lapor ke BPKK atau MPP

    Wali Kota Banda Aceh Revisi Surat Edaran tentang PBB-P2

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Serunya Healing di Objek Wisata Paten Bener Meriah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mohd Tanwier Dibebastugaskan dari Kadisperindag Aceh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 2.894 Guru PAI di Aceh Ikuti Program PPG Tahun 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gubernur Aceh Ingatkan TPID Antisipasi Inflasi di Bulan Maulid

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Add New Playlist

 

Memuat Komentar...