KPA KUTA PASE Ziarah Makam Ahmad Kandang

Anggota KPA Pase ziarah makam Ahmad Kandang.[Yon Musa]

Bagikan

KPA KUTA PASE Ziarah Makam Ahmad Kandang

Anggota KPA Pase ziarah makam Ahmad Kandang.[Yon Musa]

MASAKINI.CO – Seratusan anggota Komite Peralihan Aceh (KPA) Kuta Pase, ziarah makam mantan Komandan Operasi Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Ahmad Kandang, Rabu (27/5).

Sejumlah anggota KPA Kuta Pase sudah mulai berdatangan sejak pukul 10.00 WIB ke makam Ahmad Kandang di Gampong Leuhong, Kecamatan Tanah Luas, Aceh Utara.

Sebagian besar yang hadir merupakan mantan kombatan GAM yang terlibat langsung dalam kegiatan Ahmad Kandang semasa hidupnya, pihak keluarga, serta warga sekitar.

Di makam Ahmad Kandang, rombongan gelar doa bersama untuk para syuhada juga pada seluruh korban konflik di Aceh.

Panitia Ziarah Makam Ahmad Kandang, Muzakir Tahir atau yang lebih akrab disapa Teungku Pakeh menyebutkan, ziarah makam Ahmad Kandang merupakan kegiatan rutin pihaknya pada setiap 4 Syawal, dan ini sudah berlangsung setiap tahunnya pasca MoU Helsinki.

“Tradisi ziarah ini patut kami lakukan, beliau guru kami, pemimpin kami. Di sini kami mengenangnya, mengingat jasa-jasa almarhum, berdoa bersama untuk dirinya dan seluruh para syuhada yang telah bersedia berkorban untuk Aceh,” ungkap Muzakir Tahir.

Siapa Ahmad Kandang ?

Ahmad Kandang memiliki nama asli Muhammad bin Rasyid, lahir pada tahun 1964 di gampong Meunasah Blang Kandang Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe, Aceh.

Ahmad Kandang meninggal di Paya Bakong, Aceh Utara, pada tanggal 27 Januari 2001. Sebagai salah seorang tokoh pejuang GAM, namanya pernah masyur diawal tahun 2000an.

Sepak terjangnya kerap menghiasi pemberitaan media lokal, nasional bahkan internasional. Ia pernah menjabat sebagai Komandan Operasi Wilayah Samudra Pase, di akhir hayatnya Ahmad Kandang sedang menjabat sebagai Komandan Operasi Seluruh Aceh Sumatera.

Hingga hari ini nama Ahmad Kandang Masih dikenang di kalangan para kombatan GAM dan masyarakat Aceh.

Lokasi makam Ahmad Kandang berada jauh di pedalaman Aceh Utara, dari kota Lhokseumawe butuh waktu tempuh 2 jam untuk sampai ke lokasi.

Makamnya terpencil jauh dari pemukiman penduduk, area pemakamannya masih dikelilingi kebun dan hutan yang masih banyak pohon-pohon besarnya.

Namun pemerintah Aceh Utara telah membangun jalan yang memadai untuk menuju ke lokasi, sehingga kenderaan roda empat dapat mencapai ke lokasi sampai ke sisi makam.[Yon Musa]

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist