MASAKINI.CO – Gaya hidup syariah dewasa ini, khususnya di Indonesia mengalami perkembangan yang begitu pesat. Sebagai buktinya adalah kemunculan beragam produk halal dari kategori fashion hingga kuliner.
Selain itu, sebuah survey juga pernah dilakukan oleh Pew Research di mana dari situ ditemukan kalau 83% responden di tanah air itu menjadikan norma dan aturan Islam sebagai pertimbangan penting sebelum mengambil keputusan dalam kehidupan.
Fakta Perkembangan Gaya Hidup Syariah
Berdasarkan laporan State of The Global Islamic Economy, sepanjang tahun 2018 lalu, umat muslim di seluruh dunia mengeluarkan sebesar US$2,2 triliun untuk belanja produk dan jasa halal di enam sektor. Ke enam sektor tersebut adalah, Makanan Halal, Busana Muslim, Hiburan bernuansa Halal, Perjalanan Wisata Halal, Obat-obatan Halal, serta Kosmetik Halal.
Hal ini masih ditambah dengan total aset yang tercatat di industri keuangan syariah sebesar US$2,5 triliun. Laporan yang sama juga menempatkan Indonesia pada posisi ke lima untuk Global Islamic Economy Indicators, meningkat dengan pesat dari sebelumnya di posisi lima.
Menarik untuk dicermati, literasi tentang keuangan dan ekonomi syariah di Indonesia berkembang tidak secepat perkembangan gaya hidup syariah.
Hal tersebut bisa dilihat dari hasil Survei Nasional Literasi Keuangan (SNLK) dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di tahun 2019 bahwa pemahaman soal ekonomi syariah di tanah air hanya berada pada 8,93%.
Disebabkan oleh pengetahuan yang minim, kontribusi keuangan Syariah terhadap keuangan nasional pada tahun yang sama hanya mencapai 8,73%.
Potensi Ekonomi Syariah di Indonesia
Ekonomi syariah di Indonesia sebenarnya menyimpan potensi yang sangat besar untuk bisa berkembang lebih besar lagi, Sahabat Dream. Tentunya dengan jumlah penduduk Indonesia yang 87,17% merupakan umat Muslim, pasar ekonomi syariah perlu digarap secara maksimal.
Melihat Laporan Bank Indonesia di tahun 2019, pertumbuhan industri halal tiap tahunnya berada di angka 7%. Jumlah tersebut ternyata lebih besar dari pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun yang sama, yaitu 5,02 persen.
Dari sini bisa dilihat jika kinerja industri halal sebenarnya berada dalam kondisi yang sangat bagus. Dengan begitu, industri halal berpotensi besar menjadi pelecut perkembangan ekonomi syariah di Nusantara.
Peran Penting Dukungan Pemerintah
Ekonomi syariah di Indonesia yang punya potensi besar seperti itu, tentunya tidak bisa dilepaskan dari dukungan pemerintah. Ditargetkan jika pangsa pasar ekonomi syariah akan mengalami peningkatan yang signifikan pada periode 2023 sampai 2024.
Menariknya, milenial yang sekarang ini tengah memasuki umur produktif termasuk dalam pangsa pasar lho, Sahabat Dream. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), generasi milenial menempati 24 persen dari total penduduk Indonesia.
Dari fakta-fakta di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat peningkatan minat keluarga Indonesia dalam memiliki atau memilih produk dan jasa yang memenuhi prinsip syariah. Termasuk juga peminatan pada produk-produk keuangan syariah.
Saat ini, produk dan jasa yang berlandaskan syariah sudah semakin diterima oleh keluarga Indonesia. Tanpa disadari, lama kelamaan hal ini akan mendorong munculnya sebuah kebutuhan baru, yang memenuhi prinsip syariah. []
LIPUTAN6