MASAKINI.CO – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Blang Bintang, Aceh Besar menyebut Provinsi Aceh kini sedang memasuki musim kemarau. BMKG memperkirakan kemarau akan berlangsung hingga September 2021.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Blang Bintang, Aceh Besar, Zakaria mengatakan peralihan dari musim penghujan ke musim kemarau di Aceh itu sudah terjadi sejak Maret lalu.
Namun, diakhir Maret sampai bulan Mei terjadi musim penghujan ekuatorial, saat matahari berada di garis ekuator (garis khatulistiwa).
“Sehingga sempat terjadi kemarin di beberapa tempat di Aceh dilanda hujan sedang dan lebat hingga terjadi banjir. Sedangkan ini sudah di bulan Juni, Aceh sudah memasuki musim kemarau,” katanya kepada masakini.co, Kamis (24/6/2021).
Dia menjelaskan, usai akhir September nanti Aceh akan memasuki peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan lagi. Puncak musim penghujan terjadi antara bulan Desember sampai Januari 2022.
Di samping itu, kata Zakaria, selain cuaca yang panas, musim kemarau kali ini turut menyebabkan gelombang laut tinggi dan angin kencang.
“Karena bulan Juni di Aceh sudah masuk musim angin barat. Kecepatan angin lebih tinggi dari biasanya, berbeda seperti pada musim angin timur. Kondisi ini berpengaruh pada tinggi gelombang di perairan Aceh,” jelasnya.
Pihaknya mengimbau kepada nelayan dan otoritas jasa angkutan penyeberangan laut agar lebih waspada dengan kondisi tersebut.
Selain itu, ungkap Zakaria, BMKG juga meminta warga untuk lebih berhati-hati dengan penggunaan api.
“Kalau membakar sampah, tolong dijaga sampai sampahnya dipastikan habis terbakar dan tak ada lagi api. Kemudian juga jangan membuang puntung rokok di lahan kering, dan membuka lahan di hutan dengan cara dibakar,” pungkasnya.
