Jadi Desa Budaya di Aceh, Desa Tanjung Mas Gelar Lokakarya Bina Warga

Lokakarya menyusun langkah strategis membina daya warga menuju desa budaya Tanjung Mas, pada Sabtu (17/07). Istimewa untuk masakini.co

Bagikan

Jadi Desa Budaya di Aceh, Desa Tanjung Mas Gelar Lokakarya Bina Warga

Lokakarya menyusun langkah strategis membina daya warga menuju desa budaya Tanjung Mas, pada Sabtu (17/07). Istimewa untuk masakini.co

MASAKINI.CO – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada Juni 2021 telah menetapkan Desa Tanjung Mas, Kecamatan Simpang Kanan, Kabupaten Aceh Singkil sebagai desa budaya di Provinsi Aceh.

Menyambut program tersebut Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Singkil bersama pendamping desa kebudayaan Tanjung Mas, mengadakan Lokakarya menyusun langkah strategis membina daya warga menuju desa budaya Tanjung Mas, pada Sabtu (17/07).

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Khalilullah Berutu, mengtakan siap bekerja sama dan mendukung program dari Kemendikbud ini. “Secara kriteria untuk menjadi desa budaya Tanjung Mas sudah memiliki kriteria itu, tinggal kita lagi harus bersama-sama mewujudkan ini,” kata Khalilullah dalam keterangannya diperoleh masakini, Banda Aceh, Minggu (18/07).

Khalilullah menambahkan pihaknya siap membantu program ini agar bisa segera terwujud. “Sebagai bekas kerajaan tua di Tanoh Singkel, setidaknya kita harus mengumpulkan sejarah dan bukti-bukti autentik terhadap peninggalan sejarah tersebut,” ujarya.

Lokakarya menyusun langkah strategis membina daya warga menuju desa budaya Tanjung Mas, pada Sabtu (17/07). Istimewa untuk masakini.co

Lokakarya ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan warga desa dalam membaca peluang, serta meningkatkan potensi desa yang selama ini belum dimanfaatkan dengan baik dan maksimal.

Pendamping Kebudayaan Desa, Wanhar Lingga, menjelaskan bahwa setidak ada tiga tahapan yang harus dilalui dalam program ini, pertama yaitu Temukenali menemukan atau mengidentifikasi potensi budaya yang ada di Desa Tanjung Mas, tahap berikutnya yaitu pengembangan kemudian pemanfaatan.

“Setelah dua bulan ini berjalan kita melakukan tahap Temukenali, ternyata sangat banyak potensi Desa Tanjung Mas yang bisa diangkat,” ungkap Wanhar.

Wanhar menuturkan, selama proses temukenali, ternyata makam ayahanda Syeikh Abdurrauf As-singkily yaitu Syeikh Ali Al-Fansuri berada di Tanjung Mas. Keberadaannya menjadi salah satu cagar budaya yang sangat berpotensi untuk dikembangkan, kemudian makam-makam tua yang diperkirakan dari bentuk batu nisan yang ditemukan berusia berkisar sekitar abad ke-15 atau sekita 500 tahun yang lalu.

Guna mengembangkan cagar budaya makam Syeikh Ali Al-Fansuri tersebut salah satu tokoh agama di desa tersebut yang juga Ketua Baitul Mal Aceh Singkil yaitu Ali Sadikin Pinto, siap menghibahkan tanah pribadinya guna membangun sarana dan prasarana menuju makam.

Hadir dalam kegiatan tersebutKetua MAA Zakirun Pohan; Kepala Desa Tanjung Mas Sabirin, Mantan Kepala Mukim Silatong Yasudin Siketang, pegiat Budaya Aceh Singkil Amrul Badri, pendamping desa dan kecamatan, serta masyarakat desa.[]

Laporan: Ali L

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist