Narapidana Meninggal di Rutan Banda Aceh, Diduga Bunuh Diri

Kepala Rutan Kelas II B Banda Aceh, Irhamuddin saat memberikan keterangan terkait dugaan bunuh diri narapidana di Rutan tersebut, Senin 15/11/2021. (foto: masakini.co/Alfath)

Bagikan

Narapidana Meninggal di Rutan Banda Aceh, Diduga Bunuh Diri

Kepala Rutan Kelas II B Banda Aceh, Irhamuddin saat memberikan keterangan terkait dugaan bunuh diri narapidana di Rutan tersebut, Senin 15/11/2021. (foto: masakini.co/Alfath)

MASAKINI.CO – Seorang narapidana di Rumah Tahanan (Rutan) kelas II B Banda Aceh yang berlokasi di Kajhu, Aceh Besar, diduga bunuh diri di dalam sel isolasi. Dia ditemukan petugas duduk terkulai lemas dengan jeratan baju lengan panjang di leher.

Kepala Rutan Kelas II B Banda Aceh Irhamuddin, mengatakan narapidana tersebut bernama Riski Ramadan (26).

“Dia di dalam sel isolasi itu sendirian. Petugas kemudian langsung membawanya ke klinik Rutan untuk penanganan,” katanya, Senin (15/11/2021).

Irhamuddin menjelaskan, karena kondisi narapidana itu semakin lemas, tim dokter Rutan menyarankan Riski Ramadan dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh untuk mendapatkan penanganan khusus.

“Pada saat diantar ke RSUDZA masih dalam keadaan bernapas. Dalam perjalanan ke rumah sakit kami berkomunikasi dengan pihak keluarga mengabarkan kejadian itu,” jelasnya.

Setiba di rumah sakit Riski Ramadan langsung ditangani di ruang ICU. Usai beberapa saat diperiksa dan dilakukan penanganan medis, dokter rumah sakit menyatakan dia telah meninggal dunia.

“Kami saat itu terbuka apabila pihak keluarga mau melakukan visum, silahkan. Kami tanyakan itu ke pihak keluarga. Dari pihak keluarga mengatakan bawa ke rumah aja di daerah Neusu, Banda Aceh, biar untuk segera dimakamkan,” ujarnya.

Irhamuddin mengatakan, peristiwa bunuh diri narapidana di Rutan Kelas II B Banda Aceh tersebut terjadi pada, Selasa (9/11/2021).

Dia mengklaim, tidak ada kesalahan prosedur yang dilakukan petugas Rutan sehingga menyebabkan Riski Ramadan meninggal dunia.

Namun, ditubuh Riski ditemukan sejumlah titik lebam. Irhamuddin mengklaim, kemungkinan yang bersangkutan berkelahi di dalam sel sebelum dia dipindahkan ke sel isolasi.

“Itu sebelum kejadian (bunuh diri) ya. Kondisi fisiknya lebam-lebam, ditakuti apakah dia berkelahi sesama tahanan, itu kita tidak tahu,” katanya.

Pasca kejadian tersebut, tutur Irhamuddin, pihaknya langsung melaporkan ke Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kanwil Kemenkumham) Aceh dan Polresta Banda Aceh. Kanwil Kemenkumham Aceh sudah memeriksa sejumlah petugas dan menyimpulkan kejadian ini murni bunuh diri.

“Tapi kami terbuka untuk diperiksa kembali baik oleh Kanwil Kemenkumham maupun Polresta Banda Aceh,” tegasnya.

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist