MASAKINI.CO – Pemerintah Indonesia akhirnya memutuskan untuk menampung pengungsi Rohingya yang terombang-ambing di perairan laut dekat Kabupaten Bireuen, Aceh. Setelah tiga hari berada di laut karena mesin kapal rusak, akhirnya pemerintah menarik kapal pengungsi Rohingya itu ke daratan Aceh.
Hal itu disampaikan Deputi Bidang Koordinasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Kemenko Polhukam, Irjen Pol Armed Wijaya, Selaku Ketua Satgas Penanganan Pengungsi dari Luar Negeri (PPLN) Pusat.
βPemerintah Indonesia pada hari ini Rabu, 29 Desember 2021 memutuskan, atas nama kemanusiaan, akan menampung pengungsi Rohingya yang saat ini terapung-apung di atas sebuah kapal di lautan dekat Kabupaten Bireuen, Aceh. Saya ulangi, kapal tersebut akan ditarik ke daratan,β kata Irjen Pol Armed Wijaya.
Dia menyebut, Pemerintah akan segera melakukan koordinasi dan penanganan pengungsi sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 125 Tahun 2016.
Mengingat situasi pandemi, keseluruhan pengungsi akan menjalani screening kesehatan untuk selanjutnya akan dilakukan pendataan dan pelaksanaan protokol kesehatan bagi para pengungsi.
Sementara itu, Panglima Laot Kabupaten Bireuen, Badruddin Yunus, mengatakan satu jam sebelum pemerintah di Jakarta memutuskan menarik pengungsi Rohingya itu ke daratan, nelayan Bireuen telah menarik pengungsi untuk diselamatkan.
Menurutnya, tindakan tersebut diambil karena para nelayan tak tahan lagi melihat pengungsi Rohingya nyaris tenggelam karena kapal yang mereka tumpangi masuk air.
βSudah kita tarik sebelum perintah Jakarta itu keluar. Saat ini sedang dalam perjalanan ke daratan. Rencana ini akan kita daratkan mereka ke Kabupaten Pidie atau Pidie Jaya. Tapi belum jelas ini, soalnya arus sangat kuat dan gelombang tinggi. Tapi untuk dua wilayah itu sangat memungkinkan,β dikonfirmasi masakini.co Rabu (29/12/2021) malam.