Survei 166 Kota, ECOTON Simpulkan Sungai Indonesia Tercemar

Pelaksanaan survei sungai di Indonesia.(ECOTON)

Bagikan

Survei 166 Kota, ECOTON Simpulkan Sungai Indonesia Tercemar

Pelaksanaan survei sungai di Indonesia.(ECOTON)

MASAKINI.CO – Pemerintah dinilai telah abaikan pengelolaan sungai. Hal itu berdasarkan survei Ecological Observation and Wetland Conservation (ECOTON) terbaru.

Dalam keterangan resminya lembaga kajian ekologi dan konservasi lahan basah tersebut menyebutkan kesimpulan mereka berdasarkan pernyataan 80 persen responden.

Devisi Legal dan Advokasi ECOTON Foundation, Muhammad Kholid Basyaiban, menyebutkan Tim Ekspedisi Sungai Nusantara sejak Maret 2022 hingga Desember 2022 telah melakukan survei tentang persepsi masyarakat terhadap pengelolaan sungai di Indonesia.

Jumlah responden sebanyak 1.188 yang berdomisili di 166 Kota dalam 30 propinsi. 92 persen responden menyatakan bahwa ekosistem sungai sangat penting bagi kehidupan manusia dan menunjang pembangunan.

“Namun 82 persen menyatakan Pemerintah Indonesia masih mengabaikan pengelolaan sungai di Indonesia, dampaknya 68 sungai Indonesia tercemar mikroplastik yang berasal dari pecahan sampah plastik yang dibuang ke sungai,” kata Kholid, Sabtu (31/12/2022).

Menurutnya Indonesia menjadi negara tercepat kedua di dunia dalam kepunahan ikan air tawar. Selain karena limbah domestik (rumah tangga) yaitu sampah dan limbah cair, limbah industri, deforestasi, aktivitas tambang dan kegiatan perkebunan sawit dan pertanian menyumbangkan polutan pestisida dan pemupukan.

Masyarakat Indonesia membutuhkan informasi agar lebih mengenal sungainya.Sungai Indonesia tercemar 90.7 persen responden menyatakan kondisi sungai Indonesia saat ini tercemar (13,9 persen menyatakan sangat tercemar, tercemar ringan 31,2 persen dan tercemar sedang sebanyak 45,6 persen). Sedangkan hanya 5,1 persen yang menyatakan kondisi sungai tidak tercemar sedangkan 4,3 persen menyatakan tidak tahu.

“Responden menyebutkan bahwa fakta yang menyatakan sungai Indonesia tercemar adalah sungai-sungai Indonesia masih ditemukan sampah 70,7 persen, air sungai Indonesia ditemukan berbusa, berubah warna dan berbau 19.4 persen, dan masih dijumpai peristiwa ikan mati massal di sungai 3.5 persen,” sebut Kholid.

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist