MASAKINI.CO – Pemerintah Turki melarang Pawai Hari Perempuan Internasional di Kota Istanbul. Namun ribuan perempuan turun ke jalan berunjuk rasa menentang larangan yang disebut “pawai malam feminis.”
Jaringan berita BBC melaporkan polisi mencegah mereka mencapai Lapangan Taksim di pusat kota. Walau sempat membiarkan pawai, namun akhirnya dibubarkan menggunakan gas air mata.
“Beberapa orang ditahan oleh polisi dalam pawai tersebut,” lapor BBC dilansir Kamis (9/3/2023).
Kesempatan itu dimanfaatkan oposisi utama Partai Rakyat Republik dengan merilis laporan yang mengatakan bahwa lebih dari 600 wanita telah dibunuh di Turki oleh pria sejak 2021, ketika Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menarik negara itu dari Konvensi Istanbul.
Sementara itu, Amnesty International menyerukan pihak berwenang Turki untuk tidak melarang acara tersebut dan untuk memastikan para peserta dilindungi saat berbaris, alih-alih dilecehkan dan diserang oleh polisi.
“Selama tujuh tahun terakhir, pawai Hari Perempuan Internasional Istanbul telah dilarang dan para demonstran damai yang berusaha berkumpul untuk menandai hari itu telah dihujani dengan peluru plastik, gas air mata dan tongkat polisi, serta penahanan dan penuntutan yang melanggar hukum,” kata Esther Major , Penasihat Riset Senior Amnesty International di Eropa dalam siaran persnya.