Harga Stabil, Budidaya Nilam Aceh Besar Meningkat

Kebun nilam milik Pokdarwis Desa Geunteut, Lhoong, Aceh Besar.(Aulia/Pokdarwis Geunteut)

Bagikan

Harga Stabil, Budidaya Nilam Aceh Besar Meningkat

Kebun nilam milik Pokdarwis Desa Geunteut, Lhoong, Aceh Besar.(Aulia/Pokdarwis Geunteut)

MASAKINI.CO – Budidaya nilam kian menjadi primadona di Aceh. Harga jual yang relatif tinggi salah satu daya pikatnya.

Menurut petani nilam di Desa Geunteut, Kecamatan Lhoong, Aceh Besar, Mahmuddin, selain bernilai ekonomi tinggi budidaya tanaman penghasil minyak atsiri itu tidak terlalu susah dan tidak menelan biaya yang besar.

“Penghasilannya tergantung berapa banyak yang dipanen, biasanya 30 kilogram daun bisa menghasilkan 1 kilogram minyak nilam,” kata Mahmuddin kepada masakini.co, Selasa (20/6/2023).

Ia menerangkan, saat ini harga beli minyak nilam mencapai Rp500 ribu per kilogram. Namun harga itu bukan merupakan harga tertinggi, itu tergantung bagaimana kualitas minyak yang dihasilkan.

“Petani nilam di Lhoong menjualnya ke ARC Unsyiah dengan harga Rp500 ribu per kilogram, namun sebagian penampung lain ada yang beli hingga 530 ribu per kilogram, tergantung kualitasnya juga,” ucapnya.

Lebih lanjut, kata Mahmuddin, setiap petani nilam di desa Geunteut mempunyai ladang nilam seluas 500 meter hingga 1,5 hektar per orang dengan masa panen setiap tujuh bulan. Namun jika tanaman nilam yang dihasilkan bagus maka mereka akan mendapatkan 200 kilo daun nilam tiap sekali panen.

“Kalau saya kemarin capai 150 kilo daun nilam, namun terkadang bisa kami jual ke pihak penampungan sebanyak 10 kilogram minyak nilam yang sudah disuling,” ucapnya.

Tak hanya di Desa Geunteut, kini lahan nilam juga sudah dikembangkan di Desa Umong Seribe, Kecamatan Lhoong.

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist