MASAKINI.CO – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandar Muda mengungkap penyebab suhu udara panas saat malam hari yang terjadi di Aceh sejak sepekan terakhir.

Prakirawan BMKG, Muhammad Rafli mengatakan saat malam hari selama sepekan ini suhu menyentuh 26 Celcius, normalnya antara 24-25 Celcius.

Kondisi tersebut, kata dia, disebabkan adanya tutupan awan tebal di malam hari, karena suhu yang keluar dari permukaan bumi terperangkap oleh awan sehingga suhu panas tak dapat naik ke atas atmosfer.

Selain itu, juga adanya pengaruh kecepatan angin yang rendah yang dapat mempengaruhi atau menyebabkan kelembaban yang cukup tinggi dan mengakibatkan suhu udara lebih lembab, serta panas daripada biasanya.

“Itulah faktor suhu udara panas atau gerah saat malam hari,” terang Rafli kepada masakini.co, Selasa (30/4/2024).

Ia menambahkan, pada dasarnya wilayah Banda Aceh, Pesisir Utara Aceh hingga Aceh bagian Timur sudah memasuki musim kemarau, sedangkan pesisir bagian Barat Aceh, Aceh bagian selatan, dan sebagian Aceh Tengah masih berada di musim hujan.

Sementara, untuk suhu tertinggi di Aceh selama seminggu terakhir berkisar antara 33-34 Celcius yakni masih ada potensi hujan ringan hingga lebat di pesisir barat dan Aceh bagian tengah, sehingga masyarakat perlu waspada terhadap bencana hidrometeorologi.

“Meskipun ada beberapa daerah yang sudah diguyur hujan, sebagian wilayah lain masih merasakan suhu udara panas terutama saat malam hari,” ucapnya.