MASAKINI.CO – Pemerintah Italia memperingatkan warga dan turis yang berencana untuk berlibur ke Mediterania atau Laut Tengah untuk tetap di dalam rumah akibat gelombang panas kedua yang menghantam kawasan itu dalam beberapa minggu.
Para petugas perlindungan sipil Italia memantau kerumunan orang yang menderita akibat panas di roma tengah. Di Portugal, tim palang merah memanfaatkan media sosial untuk memperingatkan orang-orang agar tidak meninggalkan hewan peliharaan atau anak-anak di mobil yang di parkir akibat gelombang panas kedua ini.
Sementara itu di Yunani, para relawan membagikan air minum, dan di Spanyol mereka mengingatkan orang-orang agar tidak menghirup asap api.
Panu Saaristo, ketua tim kesehatan darurat untuk Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah (IFRC) dan Bulan Sabit Merah mengatakan bahwa gelombang panas ini sangat berbahaya dan bertambah panas setiap tahunnya.
“Gelombang panas ini benar-benar berbahaya pembunuh tak terlihat dan kami mengalami suhu yang lebih panas setiap tahunnya untuk jangka waktu yang lebih lama saat musim panas tunggal di eropa.” Sebut Ketua IFRC Panu Saaristo, dilansir AP News, Selasa (18/07/2023).
Gelombang panas yang baru di beberapa bagian eropa selatan ini diperkirakan akan berlangsung selama berhari-hari. Badan cuaca PBB mengatakan bahwa suhu di eropa, bila diperkuat oleh perubahan iklim, dapat memecahkan rekor 48,8 derajat celcius (119.8 derajat Fahrenheit) yang ditetapkan di sisilia dua tahun lalu.
Fausto Alberetto dari bagian utara daerah Piedmont di italia yang mengunjungi Roma sebagai kota terpanas di Italia pada hari selasa, menanyakan kepada beberapa relawan cara menggunakan aplikasi untuk menemukan “Nasone” atau air mancur minum terdekat.
“Sebelum melakukan perjalanan, saya membaca tentang gelombang panas di Roma dan cara menggunakan aplikasi untuk menemukan air mancur minum, namun tidak banyak membantu untuk mempersiapkan diri menghadapi kenyataan bahwa suhu 44 C (111.2 F) menghantam Roma,” Kata salah satu turis, Fausto Alberetto.
“Saya mencari informasi tentang gelombang panas dan merasa siap dengan itu, namun sangat berbeda rasanya saat saya tiba di Roma, gelombang panas ini benar-benar mengerikan.” Kata Alberto ketika berjalan di dekat Piazza Venezia, jantung Roma.
Saat ini para relawan perlindungan sipil mengidentifikasi terdapat empat orang yang menjadi korban akibat gelombang panas ini, namun tidak dalam kondisi serius.