MASAKINI.CO – Musim bercocok tanam di Gampong Rukoen Damee, Kecamatan Babahrot, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), terancam tidak akan berjalan mulus.
Pasalnya, terjadi penyumbatan di pintu air sehingga suplai untuk mengairi sawah tidak maksimal.
Keuchik Gampong Rukoen Damee, Mustafik menyebutkan saat ini terdapat sedimen pasir yang menyumbat pintu air yang selama ini mengaliri air dari irigasi sungai Babahrot.
“Kondisi ini sebenarnya sudah terjadi lumayan lama. Sebelumnya kami baru memanen beberapa bulan lalu. Selama musim panen kami memang tidak butuh air, tetapi sekarang butuh untuk musim bertani,” ujar Mustafik, Jumat malam (15/9/2023).
Kata Mustafik, dalam beberapa tahun belakangan ini, kekeringan telah menjadi masalah utama selama musim turun ke sawah di sejumlah desa dalam Kecamatan Babahrot.
Warga setempat berharap turun hujan selama pintu air irigasi mengalami kemacetan.
“Untuk sebelumnya, petani terbantukan oleh adanya hujan,” kata Mustafik.

Akibat tersumbatnya irigasi, petani dari Desa Ie Mirah, Alue Dawah, dan Lhok Gayo memilih untuk menghentikan aktivitas turun ke sawah setelah kekurangan air terjadi sejak 2018.
“Kami berharap otoritas terkait menyelesaikan masalah ini. Harus ada andil serius pemerintah kabupaten bahkan tingkat I karena irigasi itu katanya di bawah kewenangan mereka,” tegasnya.
Beberapa desa yang sawahnya terancam kekeringan yakni, Pantee Rakyat, Blang Raja, Cot Seumantok, Simpang Gadeng, Teladan Jaya, dan Rukoen Damee.
Masyarakat berharap pemerintah membangun bendungan yang bisa menjamin ketersediaan air untuk mengairi sawah.