MASAKINI.CO – Sebanyak 3.917 siswa dan siswi dari 11 sekolah yang ada di Banda Aceh mengikuti simulasi evakuasi bencana mandiri. Simulasi tersebut untuk memberi edukasi pada pelajar bila bencana terjadi.
Berdasarkan amatan masakini.co, ribuan pelajar melakukan serangkaian penyelamatan diri dimulai dari sekolah hingga melakukan evakuasi ke Museum Tsunami.
Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Ubaidillah menyebutkan informasi bencana dini melalui televisi hanya dapat diakses melalui televisi digital. Maka bagi masyarakat yang telah migrasi akan mendapatkan informasi melalui sistem Early Warning System (EWS).
Ia menjelaskan, kegiatan simulasi evakusi bencana ini merupakan kegiatan pertama kali dan dilakukan di Aceh. Sehingga bagi masyarakat yang telah migrasi televisi digital akan mendapatkan informasi di seluruh siaran.
“Kita tahu Aceh memiliki pengalaman bencana tsunami pada 19 tahun silam, dan ini menjadi evakuasi peringatan bencana pertama yang dilakukan,” kata Ubaidillah, Kamis (26/10/2023).
Menurutnya, informasi evakuasi bencana ini sangat penting dilakukan untuk meminimalisir korban jiwa. Masyarakat diharapkan memanfaatkan kecanggihan teknologi.
“Ini komitmen kita dengan Pemerintah. Jadi masyarakat dapat memasukkan kode pos pada set top box, maka saat ada kejadian bencana banjir, kebakaran hutan bahkan tsunami langsung diketahui,” imbuhnya.