Pengawal Firli Bahuri Intimidasi Jurnalis di Aceh

Ketua KPK Firli Bahuri Tiba di Aceh, Selasa 7/11/2023. (foto: Adpim Aceh)

Bagikan

Pengawal Firli Bahuri Intimidasi Jurnalis di Aceh

Ketua KPK Firli Bahuri Tiba di Aceh, Selasa 7/11/2023. (foto: Adpim Aceh)

MASAKINI – Dua jurnalis di Banda Aceh mengaku mendapat intimidasi dari tim pengawal Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri. Kedua jurnalis itu adalah Raja Umar dari Kompas TV dan Nurmala dari Puja TV.

Awalnya, Firli Bahuri dan sejumlah pengurus Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Aceh mendatangi Warkop Sekber Jurnalis di Jalan STA Mahmudsyah, Banda Aceh, pada Kamis malam (10/11/2023). Di sana Firli bersama pengurus JMSI itu menyantap durian sembari ngobrol.

Menurut Raja Umar, ia mengetahui agenda Firli di Sekber Jurnalis dari grup WhatsApp wartawan TV. Dari rumah, Umar lantas bergegas ke lokasi bermaksud ingin mewawancarai Firli terkait sejumlah agendanya di Aceh dan soal tudingan ketua KPK itu menghindari pemanggilan Polda Metro Jaya.

Setiba di Sekber, Umar langsung mengeluarkan ID pers dan kamera, serta memperkenalkan diri sebagai jurnalis kepada Firli dan meminta izin untuk wawancara.

“Lalu Firli menjawab, ‘Tidak ada komentar, saya lagi makan duren’,” ujar Umar menirukan ucapan ketua KPK tersebut.

Mendengar jawaban itu, Umar kemudian meminta izin kembali agar Firli bersedia diwawancarai setelah dirinya selesai makan durian. Umar kemudian duduk agak jauh dari meja tempat Firli menyantap durian bersama pengurus JMSI tersebut.

Namun, tak berapa lama berselang, pihak kepolisian pengawal Firli mendatangi Umar untuk meminta menghapus semua foto dan video.

Awalnya Umar tak merespons permintaan polisi tersebut, karena ia sudah menerangkan bahwa dirinya jurnalis sambil menunjukkan id card pers. Lalu Umar kembali didatangi polisi berpakaian preman untuk mengecek semua galeri ponsel miliknya.

“Karena dipaksa disuruh buka galeri di ponsel saya langsung hidupkan rekaman, saya rekam, lalu saya tanya sambil buka galeri yang mana foto yang harus saya hapus? Polisi itu tahu saya merekam audio, dia juga meminta menghapus rekaman tersebut lalu saya melawan,” jelas Umar.

Menurut Umar, rekaman audio itu juga sempat dikirimkan ke redaksi tempatnya bekerja, dan ke grup WhatsApp wartawan di Aceh.

“Saya merasa seperti diintimidasi oleh pengawal Firli. Tujuan rekaman itu saya kirim, jika terjadi sesuatu dengan saya, itu akan menjadi barang bukti di kemudian hari,” ujar Umar.

Diketahui, Firli merupakan Ketua KPK yang tengah disorot karena menjadi saksi dugaan pemerasan terhadap mantan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Firli telah diminta untuk datang sebagai saksi oleh Polda Metro Jaya. Namun, Ketua KPK itu memilih terbang ke Aceh untuk meninjau persiapan dan menghadiri langsung puncak peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia 2023. Firli telah berada di Aceh sejak Selasa sore (7/11/2023) lalu. Selama di Aceh dia irit bicara ketika hendak diwawancarai jurnalis.

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist