MASAKINI.CO – Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) mencatat Provinsi Aceh dilanda bencana sebanyak 418 kali sepanjang tahun 2023. Bencana kebakaran permukiman mendominasi.
Kepala Pelaksana BPBA, Ilyas menyebut berbagai bencana itu menyebabkan 9 orang meninggal dunia, 10 orang luka-luka dan berdampak pada 289.235 Jiwa serta 25.020 pengungsi.
“Jumlah kebakaran permukiman terjadi sebanyak 149, banjir 105, Karhutla 85 kali, angin puting beliung 44, longsor 27, banjir bandang 3, abrasi dan gempa masing-masing 2 kali dan kekeringan sekali,” sebut Ilyas, Selasa (2/1/2024).
Ilyas menerangkan, kebakaran permukiman telah mengakibatkan kerugian mencapai Rp87 miliar. Sementara bencana banjir terdampak pada 1.987 rumah rusak, 8.047 rumah terendam 8 jembatan dan 15 tanggul rusak serta 4.838 hektar sawah terendam dengan total pengungsi 24.252 orang.
“Nilai kerugian keseluruhan bencana Rp430 miliar. Jumlah ini lebih meningkat dari pada tahun 2022 yang hanya Rp335 miliar,” terangnya.
Tak hanya itu, bencana tersebut juga telah merusak sejumlah infrastruktur lainnya seperti 84 sarana pendidikan, 1 sarana kesehatan, 4 sarana pemerintahan, 46 sarana ibadah, 168 ruko, 22 jembatan, 32 tanggul dan 333 meter badan jalan akibat banjir dan longsor.
Kendati demikian, tambahnya, jumlah bencana pada tahun 2023 mengalami penurunan dari tahun 2022. Ia mendata tahun 2022 terjadi 469 bencana.
Ilyas juga terus menghimbau masyarakat agar menjaga alam, khususnya terkait Karhutla masyarakat diminta pula tidak mengekploitasi hutan secara berlebihan tanpa memperhatikan fungsi hutan sebagai resapan air yang berguna mencegah banjir dan longsor juga Karhutla.
“Tentunya mitigasi bencana sangat perlu dilakukan agar angka kkr jadian bencana dapat diturunkan tiap tahunnya,” harapnya.