MASAKINI.CO – Dinas Perkebunan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Simeulue melakukan vaksin pada ternak kerbau untuk mencegah penyakit septicemia epizootica (SE) atau penyakit ngorok, yang sering mendera ternak kerbau saat musim cuaca penghujan.
“Vaksin sudah kita lakukan untuk mencegah penyakit ngorok. Di tahun 2022 silam sebanyak 6.250 dosis dan tahun 2023 sebanyak 2.000 dosis,” kata Kepala Dinas Perkebunan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Simeulue, Hasrat Abubakar, Sabtu (6/1/2024).
Ia mengatakan populasi kerbau lokal sangat tinggi dan pesat setiap tahunnya, untuk satu tahun mampu berproduksi atau melahirkan anak sekitar 2.000 ekor hingga 3.000 ekor.
“Sangat tinggi populasi ternak kerbau lokal kita itu. Total jumlah populasi kerbau lokal yang ada saat ini sekitar 21 ribu ekor,” ujarnya.
Hasrat merincikan dengan total populasi yang ada saat ini, sekitar 21 ribu ekor kerbau dan 40 persennya itu merupakan kerbau betina yang produktif.
Sedangkan untuk kebutuhan permintaan konsumen daging kerbau untuk dalam dan luar daerah, setiap tahunnya mencapai 2.000 ekor kerbau dewasa.