MASAKINI.CO – Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia, Retno Marsudi mempertanyakan respon Dewan Keamanan PBB terkait pernyataan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu yang menentang pembentukan Palestina usai invasi berakhir.

Retno Marsudi menegaskan Indonesia menentang pernyataan Netanyahu. Hal itu disampaikannya usai debat terbuka Dewan Keamanan PBB tentang krisis Israel-Palestina di New York, Amerika Serikat, Rabu (24/1/2024).

Hal tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, usai debat terbuka Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang krisis Israel-Palestina di New York, Amerika Serikat, Rabu (23/1/2024).

“Akankah Dewan itu tinggal diam menghadapi niat tersebut?” ujar Retno.

Antisipasi ancaman perang besar-besaran di Timur Tengah, Retno kembali menyerukan gencatan senjata permanen yang akan memberikan ruang untuk mengatasi situasi kemanusiaan di Gaza.

Kondisi itu diperlukan untuk upaya rekonstruksi pasca konflik dan memungkinkan berlanjutnya proses solusi dua negara.

“Pada saat yang sama, sangat penting untuk mendukung pekerjaan Koordinator Senior Kemanusiaan dan Rekonstruksi PBB untuk membuka jalan bagi pengiriman bantuan kemanusiaan untuk menyelamatkan banyak jiwa di Gaza,” tuturnya.

Retno juga mendesak Palestina harus segera diberi status keanggotaan penuh di PBB. Alasannya, “hal ini penting untuk memulai upaya yang adil dan seimbang dalam solusi dua negara, dan menghentikan agresi brutal Israel,” tegasnya.

Ia mendesak dunia agar menghentikan aliran senjata ke Israel yang dapat digunakan untuk membunuh warga sipil yang tidak bersalah.

“Israel harus bertanggungjawab atas tindakannya, termasuk kekejaman di Gaza. Tidak ada negara yang kebal hukum,” tuturnya.