MASAKINI.CO – Massa pengunjuk rasa anti-pemerintahan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dan polisi bentrok di Tel Aviv, Sabtu malam.
Pengunjuk rasa menyerukan dikembalikannya sandera yang ditahan Hamas di Gaza. Polisi memaksa massa untuk membubarkan diri dengan menggunakan meriam air.
Aksi berlangsung di tengah laporan kemajuan dalam pembicaraan mengenai kesepakatan penyanderaan dengan Hamas.
Media Israel melaporkan bentrokan antara polisi dan pengunjuk rasa kali ini paling kejam sejak 7 Oktober 2023.
Polisi menangkap 21 orang, sejumlah pengunjuk rasa juga dilaporkan terluka dalam aksi di Jalan Kaplan, di seberang pangkalan militer Kirya, markas besar lembaga pertahanan Israel.
Para pengunjuk rasa di Lapangan Demokrasi yang berdekatan, persimpangan Jalan Kaplan dan Jalan Begin berhadapan dengan petugas untuk mencegah para demonstran memblokir Jalan Raya Ayalon, kata seorang juru bicara polisi.
“Bentrokan dan ledakan meriam air juga menimpa para demonstran yang berkumpul di lokasi unjuk rasa anti-pemerintah yang disetujui polisi,” mengutip laporan timesofisrael, Minggu (24/2/2024)
Setidaknya dua dari demonstran yang ditangkap merupakan pemimpin gerakan protes terhadap pemerintah, menurut juru bicara afiliasi kelompok tersebut di saluran WhatsApp mereka yang berjudul “Gerakan Protes Pro-Demokrasi Israel.”
Beberapa orang memerlukan perawatan medis setelah bentrokan tersebut, akibat polisi yang berjaga menjatuhkan sekitar 10 orang untuk memukul mundur massa.
Video menunjukkan seorang petugas berkuda menggunakan kendali kudanya untuk memukul kepala seorang pengunjuk rasa.
