MASAKINI.CO – Koordinator Masyarakat Transparansi Aceh (MaTA), Alfian menilai penggelembungan dan penurunan suara pada Pemilihan Umum 2024 di Aceh Timur masif terjadi.
Hal itu dibuktikan dengan adanya suara hasil pleno tingkat Kecamatan jauh berbeda setelah pleno dilevel kabupaten. Seperti yang terjadi pada caleg DPR RI, D- Hasil Kecamatan sebanyak 3669 dan kemudian di D-Hasil KABKO-DPR RI sudah 34292 suara.
Menurutnya, praktek kecurangan dengan modus pengelembungan dan penurunan suara kerap terjadi pada Pemilu 2024 dan praktek tersebut tidak hanya diperbaiki akan tetapi mengarah kepidana Pemilu.
“Ini penting bagi KIP Aceh untuk memastikan rekomendasi Bawaslu wajib dilaksanakan sehingga tidak menjadi pidana Pemilu,” kata Alfian, Sabtu (9/3/2024).
Akan tetapi, tambahnya, bagi KIP dan Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) juga dapat merekomendasikan kepada KIP setempat untuk memperbaiki kembali.
“Nah, yang menjadi pertanyaanya dari mana suara tersebut diperoleh oleh KIP sehingga terjadi pengelembungan luar biasa besar,” sebut Alfian.
Kata Alfian, seharusnya penyelenggara KIP saat ini menjadi rujukan sebagai penyelenggara bermental integritas dan bukan difisit moral, agar Pilkada ke depan akan lebih baik.
“Tapi sebaliknya kalau kecurangan yang telah terjadi tidak di bersihkan maka menjadi ancaman demokrasi terutama masa Pilkada nanti,” tutup Alfian.
