Menyusuri Masjid Abu Beureueh di Pidie

Masjid Abu Beureueh di Kecamatan Mutiara, Kabupaten Pidie. (foto: masakini.co/Zian)

Bagikan

Menyusuri Masjid Abu Beureueh di Pidie

Masjid Abu Beureueh di Kecamatan Mutiara, Kabupaten Pidie. (foto: masakini.co/Zian)

MASAKINI.CO – Bulan suci Ramadan adalah bulan penuh berkah untuk semua umat manusia. Di bulan yang penuh ampunan ini, baiknya umat Islam disibukkan dengan kegiatan-kegiatan yang positif dan bermanfaat.

Bagi para traveller atau wisatawan, yang ingin melakukan perjalanan spiritualnya di bulan puasa, Masjid Abu Beureueh di Kecamatan Mutiara, Kabupaten Pidie, adalah salah satu masjid yang wajib dikunjungi.

Nama Masjid Abu Beureueh sendiri berasal dari nama seorang pejuang kemerdekaan dan ulama kharismatik di Aceh yakni Tgk Muhammad Daud Beureueh. Seorang mantan gubernur militer Sumatra Indonesia, mantan petinggi pemberontakan DI/TII di Aceh dan orang yang digurui oleh tokoh utama GAM yakni Hasan Tiro dan perwira TNI AD Letkol Hasan Shaleh.

Dia juga merupakan pendiri Persatuan Ulama Seluruh Aceh (PUSA) dan banyak cerita lain dibalik tokoh kharismatik tersebut, terutama dalam hal pembelaan dia dan bangsa Aceh saat penjajahan Belanda.

Masjid tersebut berada di posisi strategis di pinggiran Jalan Banda Aceh –Medan, tepat di Kota Beureunuen, Kecamatan Mutiara.

Masjid ini tidak banyak berubah dari awal pertama dibangun oleh sang pahlawan, ciri khas masa lampau masih sangat kental dilihat dari luar masjid,  hanya sedikit yang berubah yakni kubahnya saja.

Masjid Abu Beureueh menjadi tempat singgah favorit baik pengguna jalan dan para traveller yang hendak ke Pidie. Selain sebagai tempat ibadah, masjid ini juga menjadi salah satu chek point untuk para penikmat wisata, khususnya lagi wisata religi.

Di pekarangan masjid, pengunjung dapat langsung berziarah makam sang ulama. Sementara fasilitas masjid sekarang ini semuanya serba modern, sehingga membuat nyaman para pengunjung dan jamaah.

Apalagi, kini telah dibangun menara besar mirip menara di masjid timur tengah yang sangat indah pada masa pemerintahan Gubernur Aceh, Zaini Abdullah.

Untuk pengunjung, masjid tersebut tak diragukan lagi jumlahnya, selain menjadi tempat ‘wajib’ singgah para traveler atau pemudik. Kini, masjid tersebut telah menjadi masjid agung dan primadona masyarakat untuk beribadah.

Di bulan Ramadan, sekitaran masjid tersedia beragam makanan berbuka yang dijajakan warga setempat. Sehingga, Anda yang singgah di sini tak perlu repot-repot untuk mencari takjil atau menu berbuka. So, kalian para traveller sudah pernah singgah di masjid ini?

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist