MASAKINI.CO – Pasca pengungsi Rohingya diusir dari gedung PMI oleh segelintir warga Suak Nie, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat, Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) setempat pun akhirnya angkat bicara.

Ketua MPU Aceh Barat, Tgk Mahdi Kari Usman menyerukan kepada seluruh masyarakat untuk bersikap bijak dan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan yang diajarkan oleh agama Islam.

“Agama Islam mengajarkan untuk memberikan bantuan kepada sesama muslim yang membutuhkan, termasuk dalam situasi kedatangan pengungsi ini,” kata Mahdi Kari Usman dalam keterangannya, Kamis (28/3/2024).

Dia menjelaskan bahwa pemerintah daerah bersama-sama dengan lembaga kemanusiaan, akan bekerja sama untuk memberikan bantuan dan perlindungan kepada para pengungsi Rohingya, dengan tetap memperhatikan keamanan dan ketertiban di Aceh Barat.

Mahdi mengajak masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum jelas kebenarannya ihwal pengungsi Rohingya.

“Dengan sikap bijak dan kerja sama yang solid antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga kemanusiaan, Aceh Barat dapat menjadi tempat perlindungan yang aman bagi para pengungsi Rohingya,” ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, kapal kayu mengangkut pengungsi Rohingya terbalik di perairan laut Aceh Barat, Kamis (21/3/2024) lalu. Sebanyak 75 orang Rohingya berhasil diselamatkan oleh tim SAR gabungan. Mereka kemudian ditampung sementara di gedung PMI Aceh Barat.

Selang beberapa hari kemudian, warga mengusir pengungsi yang mendiami gedung PMI itu. Pendemo yang dominan ibu-ibu meminta pengungsi dipindahkan. Menghindari bentrokan, pemerintah setempat lalu mengangkut pengungsi ke halaman belakang kantor bupati Aceh Barat.