MASAKINI.CO – Pengamat sosial politik, Usman Lamreung meminta panita Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI di Aceh untuk mengevaluasi rencana penggeseran masa tanam padi di Aceh Besar akibat minimnya debit air di Waduk Keliling.
Menurutnya, penggeseran masa tanam itu dapat mempengaruhi perekonomian masyarakat. Harusnya dengan keberadaan venue cabang olahraga Dayung PON 2024 di Waduk Keliling dapat menghadirkan harapan bagi warga sekitar.
“Maka itu dinilai kurang tepat jika harus dilakukan karena dikhawatirkan akan adanya konflik,” kata Usman dalam acara Focus Group Disscusion yang diselenggarakan oleh Aceh Resource and Development, Senin (1/4/2024).
Apalagi, penggeseran masa tanam tak dapat dilakukan sembarangan, pasalnya itu perlu diperhatikan pada kondisi alam dan waktu tertentu.
“Jadi sangat penting untuk dievaluasi kembali terhadap rencana putusan tersebut,” ucapnya.
Akademisi Universitas Abulyatama (Unaya) itu juga menyebutkan bahwa langkah terbaik menangani persoalan tersebut yakni dengan menyediakan alat berbasis teknologi untuk meningkatkan kembali debit air.
Tindakan tersebut, kata dia dinilai lebih efektif untuk menyukseskan PON Cabor Dayung di Waduk keliling.
“Harapannya adalah penyelenggara PON ini berbasis kajian berbasis data dan berbasis implementasi sehingga tak merugikan masyarakat bawah,” tutupnya.