MASAKINI.CO – Empat terdakwa perkara korupsi pembangunan Puskesmas Lamtamot, Kecamatan Lembah Seulawah, Aceh Besar jalani sidang perdana dengan agenda pembacaan dakwaan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Banda Aceh, Senin (22/4/2024).
Sidang tersebut hanya menghadirkan tiga terdakwa, seorang lainnya secara virtual karena kondisi kesehatan.
Mereka masing-masing yakni T. Zahlul Fitri selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) pada Dinkes Aceh Besar, Marizka Razi selaku Wakil Direktur CV. Selendang Nikmat, Said selaku peminjam perusahaan dan Shaivan Nur selaku Konsultas Pengawas.
Keempat terdakwa yang diduga terlibat dalam korupsi pekerjaan pembangunan Puskesmas Lamtamot Tahun Anggaran 2019 mengakibatkan kerugian negara sebesar Rp257 juta sesuai dengan Laporan Penghitungan Kerugian Keuangan Negara (LPKKN) BPKP Perwakilan Aceh.
“Mereka diyakini telah melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi,” kata Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Aceh Besar, Zaki Bunaiya.
Selain itu, JPU juga menyebutkan para terdakwa tak melakukan pekerjaan sesuai dengan prosedural sehingga dari hasil pemeriksaan fisik oleh ahli ditemukan kekurangan volume pengerjaan pada bangunan sesuai dengan data pengukuran.
Atas perbuatannya, mereka didakwakan Pasal 2 ayat (1) jo pasal 18 ayat (1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) Ke-1 KUHPidana.