MASAKINI.CO – Anggota Komisi X DPR RI, Illiza Sa’aduddin Djamal akan segera menyelesaikan program strategisnya masa jabatan 2019-2024. Terkait beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP), pihak Rumah Aspirasi telah tuntas mengusulkan nama-nama seluruh siswa.
Saat ini sudah masuk ke tahapan pembuatan SK oleh Kemendikbud, SK tersebut akan diserahkan ke sekolah-sekolah untuk masuk ke tahap pencairan.
“Selama 5 tahun ini kita telah mengalokasikan ratusan ribu beasiswa untuk seluruh masyarakat Aceh,” kata Illiza dalam konferensi pers, Kamis (1/8/2024).
Ia berharap lewat beasiswa dapat meringankan beban biaya pendidikan, sehingga anak-anak Aceh mendapat pendidikan yang lebih baik.
Illiza mengakui sejak dirinya menyatakan maju ke Pilkada Banda Aceh, terjadi politisasi terhadap isu beasiswa. Bahkan ada pihak yang sengaja membesarkan isu seakan-akan beasiswa itu bukan program pemerintah.
Ia menegaskan seluruh program anggota legislatif bersumber dari pemerintah. Namun anggota dewan bermitra dan menyusun atau bekerjasama menyalurkan atau mengalokasikan program-program sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
“Saya sangat bersyukur, kinerja kita bisa terbukti dengan peningkatan suara di periode lalu yang hanya 30.000-an dan periode sekarang mencapai 100.000 lebih. Saya yakin, masyarakat hari ini sudah pintar dan cerdas dalam menilai. Insya Allah,” ujarnya.
Oknum Mencatut Nama
Illiza mengaku kecewa dengan politisasi program beasiswa jelang Pilkada. Ia telah menerima laporan dari tiga warga bahwa ada yang mencatut namanya untuk pungutan liar (Pungli) PIP dan KIP Kuliah.
Berdasarkan informasi yang diperolehnya ada oknum yang datang ke rumah-rumah untuk memungut biaya dan mengatasnamakan Tim Rumah Aspirasi Illiza Sa’aduddin Djamal.
“Ada oknum yang ingin menjatuhkan saya dengan cara melakukan Pungli ke masyarakat Penerima Beasiswa PIP akan kita bawa ke ranah hukum,” ungkap Illiza.
Oknum itu dilaporkan warga mencari keuntungan dalam bantuan PIP, oknum itu meminta uang senilai Rp 2 juta per KK (kartu keluarga).
“Padahal selama program PIP berlansung, tidak ada dipungut biaya satu sen pun,” ujar calon Wali Kota Banda Aceh itu.
