MASAKINI.CO – Telapak tangan kanannya menggenggam erat logo bertulis Aceh di dada kirinya. Ia memakai jersey tim sepakbola PON XXI Aceh-Sumut.
“Saya bukan orang Aceh, tapi orang Aceh telah mempercayakan sepakbolanya pada saya. So, fight men! Apalagi kalian, anak-anak Aceh. Main di tanah sendiri, medali emas harus! Come on boys,” ucap Rasiman, pelatih sepakbola Tim PON Aceh.
Momen membakar semangat tersebut terjadi saat dirinya memberikan arahan pada anak asuhnya di Lapangan Sintetis, Stadion Harapan Bangsa, Jumat (9/8/2024).
Rasiman menginjakkan kaki di Aceh untuk menjadi orang paling bertanggung jawab secara taktik dan luar lapangan untuk tim sepakbola PON Aceh, sejak Rabu (24/6/2024).
Ia optimis timnya bisa berbuat banyak di PON XXI Aceh-Sumut 2024. Mantan pelatih Persis Solo dan Nusantara United itu punya alasan.
Dua hari setelah bergabung bersama tim, ia menyebutkan, sebelum membubuhkan tanda tangan kontrak dengan KONI Aceh, Rasiman intens berkomunikasi dengan staf pelatih PON Aceh yang waktu itu dikomandoi Mukhlis Rasyid, Safrizani dkk.
“Saya sebelumnya berkomunikasi dengan baik dengan coach Mukhlis. Saya mendapatkan informasi yang memadai,” kata Rasiman dua hari setelah berada di tim, saat menjawab pertanyaan masakini.co.
Tidak hanya itu, Rasiman juga mendapatkan gambaran yang jelas dari sahabatnya Coach Fakhri Husaini yang pernah menukangi Aceh di PON Papua. Keduanya juga pernah bekerjasama di timnas Indonesia. Menurutnya, satu yang pasti, anak-anak Aceh punya militansi yang tak perlu diragukan.
“Padangan pertama saya melihat tim sepakbola PON Aceh, tim ini punya kecepatan. Saya tidak akan merubah banyak hal. Merapikan di sana-sini saja. Yang paling penting, meningkatkan kepercayaan diri pemain dan penekanan pada aspek mental,” jelasnya Jumat (26/7/2024).
Setiap kali latihan apalagi uji coba, satu pesan yang penting yang kerap pelatih kelahiran 1973 ini sampaikan kepada pemain, “tim dengan kesalahan paling sedikit, dialah yang akan memenangkan pertandingan.”
Pesan ini sengaja diulang-ulang, agar penggawa tim sepakbola PON Aceh tidak terbebani saat salah, namun harus segera bangkit dan memperbaiki diri.
Sabar, fokus, dan mental menjadi tiga kata kunci yang dibagi pada anak asuhnya. Sebab katanya, ia hadir di tim sepakbola Aceh bukan sekadar untuk merealisasikan target, namun juga mencerdaskan setiap individu yang terlibat di tim sepakbola Aceh.
Sepakbola putra PON XXI akan berlangsung 1-11 September 2024 di Stadion H. Dimurtala, dan 13-18 September di Stadion Harapan Bangsa. Lalu di 2-9 September 2024, di Stadion Blang Asan.
Aceh tergabung di Grup A bersama Banten, Jawa Barat dan Sulawesi Selatan.
Sebagai tuan rumah, Aceh terbilang punya persiapan baik. Namun kekurangannya satu, tidak pernah ada try out atau TC ke luar daerah. Dengan kata lain, tidak punya lawan tanding yang benar-benar kuat, atau selevel.
Namun Rasiman bersama staf pelatih PON Aceh tidak ingin negative thinking. Ia bersama anak asuhnya terus menjaga fokus, menjadikan kekurangannya sebagai pecut motivasi. Terus menggalakkan positive thinking. Bagi mereka, medali emas bukanlah sesuatu yang mustahil.
“Ini soal mentalitas saja. Siap yang lebih siap, sungguh-sungguh dan berusaha di atas rata-rata, maka tim itulah yang akan menang,” ujar Rasiman.