MASAKINI.CO – Calon Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal menawarkan program prioritas penurunan tarif air bersih rumah tangga pada warga Kota Banda Aceh saat ia terpilih.
Menurut Illiza, kenaikkan tarif 30 persen sejak awal Juni sangat memberatkan warga. Apalagi warga kota secara ekonomi belum sepenuhnya pulih dari dampak pandemi, dan bebas tekanan inflasi.
Awal September lalu, BPS Aceh merilis informasi bahwa inflasi year on year bulan Agustus Aceh sebesar 2,29 persen. Angka itu berdasarkan perhitungan di lima daerah, satu diantaranya Banda Aceh yang inflasinya year on year Agustus 2024 mencapai 2,35 persen.
“Jika menaikkan tarif air disaat yang belum tepat, tentu akan memicu inflasi lagi,” kata Illiza. “Presiden Jokowi juga telah meminta kepala daerah untuk menahan kenaikan tarif air minum.”
Menuntaskan persoalan air bersih 100 persen di Banda Aceh, menurut Illiza merupakan pernyataan klise. Namun bukan berarti tanpa solusi yang efektif.
“Kita ingin sekali, jika Banda Aceh ini dapat melakukan Desalinasi. Tapi itu, mahal sekali. Belum memungkinkan untuk kita paksakan karena persoalan biaya produksi yang tinggi membuat tarif harga air akan jauh lebih tinggi,” kata Illiza dalam keterangan tertulis.
Minimalisir persoalan air bersih di Banda Aceh, menurut Illiza dapat dimulai dari peningkatan kapasitas sumberdaya dan sistem di PDAM. Upaya itu dilakukan dengan membangun waduk baru, dan pembenahan infrastruktur instalasi, sistem kontrol dan tim respon cepat.
“Dalam penyusunan visi, misi dan program kami fokus pada pelayanan dasar dan prioritas pertumbuhan ekonomi,” pungkas Illiza.