MASAKINI.CO – Memasuki masa panen, kasus pencurian kopi di Bener Meriah meningkat. Seperti tahun-tahun sebelumnya, kasus pencurian kopi di kebun petani menjadi momok saat panen raya tiba.
Mengantisipasi hal tersebut, beberapa petani mulai berjaga di kebun. Hal tersebut diharap mampu memperkecil ruang gerak maling kopi melancarkan aksinya.
“Wajib jaga. Dua hari lalu, kebun petani di sebelah kebun saya digasak maling. Kopi-kopi yang mau dipanen duluan dipetik maling,” ungkap petani kopi di Kampung Kute Kering, Kecamatan Bukit, Ihwan, Jumat (18/10/2024).
Kata Ihwan, tiap masa panen tiba, dirinya selalu berjaga di kebun. Hal tersebut dilakukan karena sekitaran kebunnya rentan didatangi maling kopi.
Letak kebunnya yang cukup jauh dari keramaian membuatnya was-was saat musim panen tiba.
Kadang selepas magrib, barulah dirinya beranjak pulang. Menurutnya, kebun yang gelap dimalam hari mempersulit pencuri memetik buah-buah kopi.
Saat ini, pencuri kopi sudah mulai pintar. Ada pencuri yang membawa lari karung berisi kopi merah yang baru saja dikumpulkan, setelah dipetik pemilik kebun atau buruh pemetik kopi.
“Ada juga maling kopi yang melancarkan aksinya di tengah kebun. Bagian pinggir sengaja tidak dipetik agar tidak membuat curiga orang-orang lewat,” tambahnya.
Ihwan berharap, petani-petani kopi lainnya lebih waspada saat musim panen tiba. Keadaan ekonomi yang sulit saat ini membuat kasus pencurian kopi meningkat. Hal tersebut tentu berakibat buruk bagi petani disela-sela produktifitas kopi yang jauh menurun musim ini.