MASAKINI.CO – Akhyar Ilyas menarik nafas dalam-dalam, sebelum menjawab pertanyaan wartawan ihwal laga Persiraja Banda Aceh menjamu PSMS Medan di Stadion H Dimurthala yang digelar tanpa penonton besok malam, Sabtu (26/10/2024).
Sebagai mantan pemain dan kini meniti karir jadi pelatih sepakbola, Akhyar tahu persis kehadiran penonton di stadion adalah pemain ‘kedua belas’ bagi sebuah tim. Terlebih saat laga itu digelar di kandang sendiri.
Itu sebabnya dia sangat menyayangkan sanksi yang diberikan Komite Disiplin (Komdis) PSSI terhadap Persiraja ekses dari laga menjamu PSPS Pekanbaru di Stadion Harapan Bangsa dua pekan lalu.
“Tapi itu tidak menjadi alasan buat kita. Setiap pemain punya motivasi tersendiri ketika main di home untuk meraih kemenangan,” kata Akhyar dalam konferensi pers jelang pertandingan, Jumat (25/10/2024).
Dua laga terakhir di kompetisi Liga 2 musim 2024/2025 memang tak berbuah manis bagi tim dari ujung barat Indonesia itu. Di laga kandang sebelumnya, Persiraja ditahan imbang 1-1 oleh PSPS Pekanbaru.
Laga ini pun menjadi malapetaka yang datang kemudian bagi klub berjuluk Laskar Rencong tersebut. Komdis PSSI menjatuhi sanksi empat laga kandang Persiraja wajib digelar tanpa penonton. Manajemen tim tengah berusaha mengajukan banding. Tapi belum ada hasil.
Sepekan setelah itu Persiraja bertolak ke Tanah Jawa. Ditantang tim promosi Dejan FC di kandangnya di Stadion Kera Sakti, Tangerang.
Persiraja nyaris menelan kekalahan dalam pertandingan tersebut. Beruntung, menit ke-78 wasit menghadiahkan penalti. Pemain Deri Corfe yang menjadi algojo berhasil melesatkan gol. Skor berakhir 1-1.
Akhyar mengaku hasil dari dua laga terakhir ini telah dianalisis dan dicari formulanya untuk diterapkan dalam skema latihan terbaru tim. Langkah-langkah baru itu bakal dipakai saat menghadapi PSMS Medan besok malam.
“Kita sudah melakukan evaluasi tim, baik menyerang maupun bertahan,” ungkapnya.
Stadion H Dimurthala adalah panggung teater terbaik bagi Persiraja Banda Aceh. Atmosfer stadion ini, terlebih jika dihadiri ribuan suporternya, membuat Persiraja tampak perkasa. Kemenangan dengan lebih mudah diraih. Lembaran sejarah keperkasaan Persiraja di H Dimurthala telah banyak tercatat.
Tapi, dengan kenyataan laga digelar tanpa penonton besok ini apakah PSMS Medan merasa diuntungkan?
“Kita tidak memikirkan itu. Yang pasti besok, saya sebagai head coach bagaimana memastikan anak-anak mengaplikasikan pertandingan, taktik, menghadapi Persiraja,” kata Nil Maizar, pelatih PSMS Medan.
Maizar menaruh harapan Ayam Kinantan—julukan PSMS Medan, bisa meraih tuah di H Dimurthala dengan mengunci kemenangan.
Dia sadar betul pertandingan kedua tim ini adalah ‘laga panas’ di tataran Sumatra. Dia meminta wasit yang memimpin pertandingan berlaku adil di lapangan.
“Besok kita lihat siapa yang terbaik,” ujarnya.