MASAKINI.CO – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Zulfadli, mengungkap bahwa ia telah berulang kali mendapat informasi tentang padamnya arus listrik pada poli hemodialisa atau ruang cuci darah di RSUDZA ketika pasien sedang melakukan proses cuci darah.
Manajemen rumah sakit, kata Zulfadli, terkesan bermain-main dengan nyawa pasien yang sedang dirawat.
“Itu sudah berulang kali terjadi, kami minta PJ Gubernur Pak Safrizal segera mengevaluasi manajemen rumah sakit,” kata Zulfadli dalam keterangannya diterima masakini.co, Rabu (13/11/2024).
Zulfadli menjelaskan, RSUDZA saat ini berstatus Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) yang merupakan badan usaha.
Seharusnya, kata dia, dengan status itu rumah sakit tersebut bisa lebih maksimal memberikan pelayanan kepada pasien.
“Jika memang ada pemadaman dari PLN, seharusnya rumah sakit harus lebih siap,” tegasnya.
Zulfadli mendesak Penjabat Gubernur Aceh Safrizal ZA benar-benar mengevaluasi manajemen RSUDZA secepatnya.
Jika manajemen rumah sakit tidak berubah maka pihaknya akan menggunakan kewenangan yang ada di DPR Aceh untuk melaksanakan upaya lebih lanjut.
Sebelumnya diberitakan, insiden listrik padam di ruang cuci darah Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin, Banda Aceh, nyaris membuat panik semua pihak. Bahkan, Penjabat Gubernur Aceh Safrizal ZA pada Selasa (12/11/2024) dinihari menginspeksi langsung ke sana.
Listrik padam di ruang cuci darah disebut terjadi sejak Senin sore, saat sejumlah pasien sedang dalam perawatan.