MASAKINI.CO – Saat adzan Asar berkumandang di Calang, ibu kota Kabupaten Aceh Jaya, warga bergegas ke Masjid Agung Baitul Izzah. Menunaikan salat.
Tapi masjid di Kecamatan Krueng Sabee itu, tak hanya ramai saat waktu salat tiba. Apalagi Baitul Izzah, telah menjadi simbol kemegahan spiritual sekaligus ikon kebanggaan daerah.
Masjid ini memadukan keindahan arsitektur Islam dengan nilai-nilai keimanan yang kokoh di setiap ornamennya.
Masjid ini berdiri laksana mahkota yang menghias Kabupaten Aceh Jaya. Diresmikan pada tahun 2022, Masjid Agung Baitul Izzah menjadi daya tarik utama bagi warga lokal maupun wisatawan yang melintasi kawasan Calang-Meulaboh.
Kubah utamanya yang megah, dikelilingi delapan kubah pendamping, tampak semakin menawan saat malam tiba. Pantulan cahaya emas yang berhiaskan bintang menciptakan panorama yang memukau.
Masjid ini dirancang dengan perpaduan seni modern dan elemen tradisional Aceh. Dinding-dindingnya dihiasi ornamen khas Timur Tengah, sementara warna krem berpadu dengan hijau muda memberikan kesan yang lembut dan menenangkan ketika dipandang.
Di dalam masjid, lantai marmer putih berkilau menghadirkan suasana sakral yang menambah kekhusyukan dalam beribadah. Tiap sudutnya seolah dirancang untuk mengundang jamaah mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
Berbeda dari masjid pada umumnya, senja di Masjid Agung Baitul Izzah adalah momen yang tidak bisa dilewatkan. Saat matahari perlahan tenggelam di ufuk barat, langit Calang berubah menjadi jingga keemasan.
Kubah masjid memantulkan warna-warna senja itu, menghadirkan pemandangan yang memukau, seolah langit dan bumi bersujud bersama.
Selain menjadi tempat beribadah, masjid Agung Aceh Jaya tersebut juga berfungsi sebagai pusat kehidupan sosial dan keagamaan masyarakat.
Setiap Jumat, ribuan jamaah memadati masjid ini, menjadikannya lautan manusia. Tidak sedikit pula pasangan yang mengikrarkan janji suci pernikahan di bawah naungan masjid ini, menjadikannya saksi bisu perjalanan cinta yang penuh berkah.
Di sisi lain, Masjid Agung Baitul Izzah memiliki cerita yang tak terpisahkan dari sejarah Aceh Jaya.
Kabupaten ini merupakan salah satu daerah yang porak-poranda dihantam gelombang tsunami 2004.
Kala itu, banyak tempat ibadah hancur dan kehidupan masyarakat lumpuh. Namun, semangat masyarakat Aceh Jaya tak pernah redup. Atas kesadaran gotong royong masjid ini berhasil dibangun.
Kini, Masjid Agung Baitul Izzah juga menjadi salah satu destinasi wisata religi yang populer. Wisatawan lokal dan mancanegara kerap berkunjung untuk menikmati keindahan arsitekturnya sekaligus merasakan kedamaian yang ditawarkannya.
Masjid ini menjadi bagian penting dalam perjalanan spiritual mereka. Banyak pengunjung yang menyempatkan diri berdoa di sini, memohon keberkahan dan ketenangan hati.
Bahkan, beberapa diantaranya merasa bahwa Masjid Agung Baitul Izzah memberikan ketenangan yang sulit dijelaskan dengan kata-kata.
Seperti kata seorang wisatawan lokal Banda Aceh, Niva. Bagi Niva masjid ini menjadi pilihan masjid untuk disinggahi saat berkunjung ke Aceh Jaya.
Selain indah, masjid ini juga sangat nyaman untuk beribadah ataupun sekadar beristirahat saat lelah di perjalanan.
“Bersih dan rapi juga. Mukena pun tersedia,” ucap Niva kepada media ini beberapa waktu lalu.
Menurutnya, kebersihan dan kerapian masjid sangat penting. Apalagi area wudhu di masjid agung itu sangat bagus sehingga menambah kenyamanan bagi para jamaah.
“Di tempat wudhu saja kita sudah merasa tenang, apalagi saat berada di dalam masjid,” imbuhnya.
