MASAKINI.CO – Lapangan Gas Arun memiliki kapasitas penyimpanan karbon yang signifikan yakni 1.000 juta metrik ton kapasitas penyimpanan di lapangan gas yang telah depleted, telah terbukti mengandung cairan dan gas dengan aman selama jutaan tahun.
Lapangan Arun yang dahulu merupakan giant gas field dengan Initial Gas in Place, menjadikannya lokasi strategis untuk proyek CCS. Selain itu, lokasinya yang dekat dengan Selat Malaka memungkinkan penampungan COβ dari industri di Singapura, Malaysia, dan negara sekitarnya.
Faisal Ilyas Direktur Pengembangan Bisnis PT.Pembangunan Aceh mengatakan CCS Lapangan Arun adalah babak baru. Kami mendukung para pihak yang berminat studi untuk pengelolaan pengelolaan depleted resorvoir Arun untuk kegiatan CCS. Proyek ini diharapkan tidak hanya membantu mengurangi emisi karbon, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat Aceh melalui penciptaan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan daerah
βSecara komersil CCS / CCUS Arun dapat menjadi bisnis komersial pertama di Asia yang menawarkan penyimpanan dan pengelolaan CO2 dengan akses secara terbuka. Secara investasi kami terbuka untuk memanfaatkan aset dan infrastruktur. Lokasi strategis dengan akses ke pelabuhan laut dalam dan kilang LNG dengan fasilitas kompresi dan regasifikasi.β Ungkap Faisal Ilyas.
Pengelolaan CCS di Lapangan Arun dapat menggunakan skema yang sudah diatur dalam peraturan perundang β undangan yang berlaku khususnya Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2024 Tentang Penyelenggaraan Kegiatan Penyimpanan Karbon Pada Wilayah Izin Penyimpanan Karbon Dalam Rangka Kegiatan Penangkapan dan Penyimpanan Karbon.
Dalam Laporan Global Status of 2023 dirilis oleh Global CCS Institute ada sebanyak 17 fasilitas transportasi dan penyimpanan COβ yang sedang dikembangkan kategori fasilitas terbesar di kawasan Asia-Pasifik. termasuk Lapangan Arun yang berstatus βEarly Development.β
βCCS Arun merupakan langkah penting dalam upaya Indonesia untuk mengatasi perubahan iklim dan transisi menuju energi bersih, PT. Pema berkomitmen mempercepat proses kolaborasi agar Aceh tidak lagi kehilangan momentum ini,β tambah Faisal Ilyas.