MASAKINI.CO – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Aceh mencatat sepanjang Januari hingga Juni 2025 telah terjadi 605 kali gempa bumi di wilayah Aceh dan sekitarnya.
Menurut Kepala Stasiun Geofisika BMKG Aceh, Andi Azhar Rusdi menjelaskan dari total tersebut, sebanyak 27 gempa dirasakan oleh masyarakat. Sisanya merupakan gempa dengan skala kecil yang tidak menimbulkan getaran signifikan di permukaan.
“431 kejadian gempa berkekuatan kurang dari 3 magnitudo, 166 kejadian gempa dengan magnitudo 3 hingga 4,9 dan gempa kuat dengan magnitudo 5 ke atas terjadi 8 kali,” kata Andi, Selasa (15/7/2025).
Andi menyebutkan mayoritas gempa terjadi termasuk jenis gempa dangkal. Tercatat ada 563 kejadian gempa dangkal pada kedalaman kurang dari 60 km, gempa menengah, antara 60 hingga kurang dari 300 km, tercatat 42 kejadian.
“Sedangkan gempa dalam lebih dari 300 km, nihil pada semester pertama ini,” sebutnya.
Selama ini, wilayah yang kerap terjadi aktivitas gempa, menurut data BMKG, berada di kawasan Pidie, Aceh Besar, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, serta di perairan barat Aceh.
Total gempa pada semester pertama 2025 ini sedikit lebih tinggi dibanding periode yang sama pada tahun 2024 yang hanya berjumlah 593 kejadian. Andi memastikan bahwa frekuensi tersebut masih dalam rentang normal.
“Dalam beberapa tahun terakhir, rata-rata kejadian gempa di Aceh pada semester pertama berada di kisaran 550 sampai 650 kali, sehingga jumlah 605 ini masih tergolong wajar,” kata Andi.
Ia juga mengingatkan, hingga saat ini kejadian gempa bumi belum dapat diprediksi secara pasti. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk selalu waspada terhadap potensi gempa yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
“Kami mengimbau agar masyarakat tetap tenang, tidak panik, dan tidak mudah terpengaruh oleh isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” tuturnya.