MASAKINI.CO – Harga berbagai kebutuhan dapur seperti sayur-mayur, bumbu masak, dan telur terus merangkak naik di sejumlah pasar tradisional Banda Aceh dalam dua pekan terakhir.

Pedagang bahan dapur di Pasar Al-Mahirah Lamdingin, Bulqaini menyebutkan kenaikan harga bahan dapur ini dipicu oleh stok yang semakin menipis, rendahnya hasil panen, dan tingginya permintaan usai libur sekolah.

Salah satu komoditas yang paling terlihat naik adalah cabai merah, kini dijual Rp28 ribu per kilogram, naik dari sebelumnya Rp25 ribu.

“Padahal, sebelumnya harga sudah kembali normal pasca hari raya,” katanya, Selasa (22/7/2025).

Tak hanya cabai, cabai rawit juga ikut naik menjadi Rp38 ribu dari harga standar Rp30 ribu. Cabai hijau kini dijual Rp25 ribu dari sebelumnya Rp20 ribu.

Kenaikan juga terjadi pada bawang merah dan bawang peking, masing-masing dijual Rp48 ribu dan Rp40 ribu per kilogram, jauh di atas harga normal Rp35–40 ribu.

“Bawang putih juga mengalami lonjakan, kini dihargai Rp38 ribu per kilogram,” sebutnya.

Sayur lainnya seperti tomat Medan dijual Rp15 ribu per kilogram, naik dari harga normal Rp10-12 ribu. Tomat lokal Aceh juga naik jadi Rp10 ribu, dari sebelumnya hanya Rp8 ribu.

Kol melonjak hampir dua kali lipat dari Rp5 ribu menjadi Rp9 ribu. Kentang dijual Rp13 ribu dari harga biasa Rp8-10 ribu.

Begitu juga, sayuran hijau seperti kacang panjang dan buncis juga mengalami lonjakan.

Bulqaini mengatakan hampir semua pasokan berasal dari daerah seperti Takengon, Medan, Saree, dan Blangkejeren.

Namun dalam tiga minggu terakhir, pasokan dari sentra-sentra ini terganggu akibat minimnya panen.

Harga telur pun tak luput dari kenaikan. Sepapan telur ayam yang sebelumnya dijual Rp45-48 ribu kini tembus Rp55 ribu.

“Sekarang stok barang sedikit, jadi naik semua. Banyak barang nggak ada. Kalau ada pun jumlahnya terbatas,” sebutnya.