Rencana Netanyahu Duduki Kota Gaza Disetujui Kabinet Keamanan

Tentara Israel mendekati helikopter. I foto: idf

Bagikan

Rencana Netanyahu Duduki Kota Gaza Disetujui Kabinet Keamanan

Tentara Israel mendekati helikopter. I foto: idf

MASAKINI.CO – Rencana militer Israel untuk menduduki Kota Gaza telah disetujui oleh kabinet keamanan Israel, menandai eskalasi signifikan dalam konflik di wilayah Palestina. Keputusan ini, yang diajukan oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, bertujuan untuk mengambil kendali atas Kota Gaza yang terletak di utara wilayah Palestina.

Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor Netanyahu, militer Israel akan mempersiapkan diri untuk mengambil alih Kota Gaza sambil berupaya memberikan bantuan kemanusiaan kepada penduduk sipil di luar zona pertempuran. Namun, sumber-sumber pemerintah Israel mengindikasikan bahwa keputusan ini masih memerlukan persetujuan dari kabinet pemerintah penuh, yang jadwal pertemuannya belum ditentukan hingga hari Minggu mendatang.

Pendudukan Kota Gaza diperkirakan akan memicu perpindahan paksa puluhan ribu warga sipil yang sudah mengalami kelelahan dan kelaparan akibat kondisi kemiskinan yang parah di wilayah tersebut. Situasi ini diperburuk oleh blokade berkelanjutan terhadap bantuan kemanusiaan yang masuk ke wilayah Gaza oleh pihak Israel.

Seorang pejabat Israel yang tidak bersedia disebutkan namanya, “mengungkapkan bahwa operasi militer ini akan melibatkan pemindahan paksa seluruh warga sipil Palestina dari Kota Gaza ke kamp-kamp pusat dan area lainnya, dengan batas waktu sebelum tanggal 7 Oktober,” mengutip laporan aljazeera, Jumat (8/8/2025). “Setelah pemindahan selesai, pengepungan akan diberlakukan terhadap militan Hamas yang tersisa di Kota Gaza, dan serangan darat akan dilancarkan secara bersamaan.”

Perdana Menteri Netanyahu menyatakan bahwa Israel berambisi untuk menguasai seluruh wilayah Gaza, namun tidak berniat untuk menjadi “otoritas pemerintahan” di sana. Sebaliknya, tanggung jawab pemerintahan akan diserahkan kepada pihak ketiga yang belum ditentukan.

Rencana ini telah memicu reaksi keras dari komunitas internasional, dengan banyak pihak yang menyatakan kekhawatiran mendalam tentang potensi dampak kemanusiaan yang parah. Penduduk Gaza, seperti Maysaa al-Heila, mengungkapkan keputusasaan mereka, dengan menyatakan bahwa “tidak ada lagi yang tersisa untuk diduduki di Gaza.”

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist