MASAKINI.CO – Menjelang masa panen, kasus pencurian kopi di kebun petani terus meningkat. Hal tersebut membuat sebagian petani di Bener Meriah was-was.
“Padahal kemarin, buah kopi merah di kebun masih ada. Sore tadi saya cek lagi, tinggal tangkai buah,” keluh Herman, petani kopi di Kampung Tingkem Asli, Kecamatan Bukit, Selasa (26/8/2025).
Herman menambahkan, pencurian ini bukan pertama kali. Masa panen raya sebelumnya, kebunnya tidak pernah luput dari sasaran pencuri kopi.
Beberapa kali dirinya dibuat frustasi lantaran buah kopi di kebunnya raib saat hendak dipanen.
Padahal kata Herman, merawat kopi tidaklah mudah. Dibutuhkan tenaga dan biaya untuk membuat produktivitas kopi jadi maksimal. Ditambah lagi, menanti buah kopi merah adalah momen yang paling dinanti petani.
“Merawat kopi tidak gampang. Ada lelah, ada modal yang harus dikeluarkan. Lalu saat panen bukan kita yang memetik buahnya, bayangkan betapa kecewanya saya atau petani lain yang mengalami kejadian serupa,” imbuhnya.
Lebih lanjut, ke depannya, ia mengaku akan berjaga di kebun sebagai langkah antisipasi agar aksi pencurian tidak kembali terulang di kebunnya. Ia berharap pelaku segera tertangkap dan diproses hukum untuk efek jera.