MASAKINI.CO – Liverpool mengalami dua kekalahan dalam empat hari terakhir, memicu perdebatan tentang performa tim dan strategi yang diterapkan oleh manajer Arne Slot. Setelah kalah 2-1 dari Crystal Palace di Liga Primer Inggris, The Reds kembali menelan pil pahit usai dikalahkan Galatasaray 1-0 di Liga Champions akibat penalti Victor Osimhen.
Performa Liverpool dalam beberapa pertandingan terakhir mengundang kritik dari berbagai pihak. Banyak yang menilai bahwa kemenangan Liverpool di lima pertandingan awal Liga Primer Inggris lebih disebabkan oleh keberuntungan, terutama saat melawan Newcastle di St James’ Park. Pertandingan melawan Crystal Palace juga menunjukkan kerapuhan lini belakang dan kurangnya koordinasi di lini tengah.
Pada bursa transfer musim panas lalu, Liverpool melakukan sejumlah pembelian pemain untuk memperkuat skuad, termasuk Jeremie Frimpong, Milos Kerkez, Florian Wirtz, dan Alexander Isak. Namun, mantan gelandang Tottenham, Jamie O’Hara, meragukan kualitas lini belakang Liverpool saat ini. Ia belum sepenuhnya yakin dengan kemampuan Frimpong, Kerkez, dan Ibrahima Konate.
“Isak, Ekitike, Florian Wirtz, mereka akan menjadi pemain bagus 100%. Tapi saya tidak yakin dengan Frimpong, Kerkez, dan Konate. Mereka tidak terlihat seperti peningkatan dari pemain yang mereka miliki sebelumnya,” ujar O’Hara.
Mantan striker Liverpool, Dean Saunders, menambahkan bahwa tim sangat merindukan sosok Trent Alexander-Arnold, yang kini bermain untuk Real Madrid. Menurutnya, Alexander-Arnold adalah pengumpan terbaik di dunia dan memiliki koneksi yang kuat dengan Mohamed Salah.
“Apakah menurut Anda Salah merindukannya? Karena jelas, banyak umpan untuk Salah berasal dari umpan-umpan tersembunyi yang sejalan dengan Trent. Bagaimana dia bisa terus melewati pemain belakang? Karena Trent akan mengatakan, bahkan sebelum saya mendapatkan bola, mulailah berlari,” kata Saunders, mengutip laporan football 365, Rabu (1/10/2025).
Menanggapi pertanyaan tentang apakah rotasi skuad menyebabkan kesalahan individu, Arne Slot menjelaskan bahwa ada beberapa pemain yang tidak menjalani pramusim penuh sehingga tidak bisa dimainkan di setiap pertandingan. Ia juga menekankan pentingnya mempersiapkan pemain untuk tuntutan yang semakin tinggi dalam sepak bola modern.