Capai Kesepakatan dengan Plt Gubernur, Demonstran Bubar

Bagikan

Capai Kesepakatan dengan Plt Gubernur, Demonstran Bubar

BANDA ACEH | MASAKINI – Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah menandatangani kesepakatan dengan para mahasiswa terkait penolakan kehadiran tambang PT. Emas Mineral Murni di Aceh, Kamis 11/04. Jika poin dalam kesepakatan itu tak dilakukan Nova, ia menyebutkan akan turun dari jabatannya sebagai Kepala Pemerintahan Aceh.

Di antara butir kesepakatan yang dihasilkan adalah kesediaan Plt Gubernur untuk melayangkan gugatan melalui pemerintah Aceh sebagai bentuk mempertahankan kekhususan Aceh dan membela rakyat Aceh.

“Saya Plt Gubernur Aceh siap menerbitkan rekomendasi Pencabutan Izin PT.Emas Mineral Murni.” Demikian isi salah satu pernyataan yang diteken Nova di atas materai 6.000.

Salah satu poin lain dalam surat itu adalah “mengutuk tindakan pemerintah pusat yang tidak menghormati kekhususan Aceh yang dihasilkan dari butir-butir perdamaian antara Aceh dan Indonesia.” Plt Gubernur Aceh juga siap membuka dan mengecam dalang di balik berdirinya PT EMM di bumi Aceh.

Penandatanganan bersama surat antara Plt Gubernur dengan Korlap Demo, Mutawali, itu disaksikan langsung oleh Kapolda Aceh Rio S Djambak serta Kasdam Iskandar Muda Achmad Daniel Chardien.

Dalam surat itu disebutkan bahwa keberadaan PT EMM akan meningkatkan bencana ekologis serta mengancam sumber-sumber kehidupan masyarakat akibat menurunnya kualitas air. Aktifitas pertambangan juga mengancam kekayaan keanekaragaman hayati yang berada di wilayah tersebut.

“Demikian pernyataan ini dengan penuh kesadaran dan juga merupakan kehendak Masyarakat Aceh, Apabila pernyataan ini saya khianati saya siap untuk turun dari jabatan saya,” kata Nova di hadapan ribuan mahasiswa di halaman kantor gubernur Aceh.

Para mahasiswa sendiri mengultimatum Nova Iriansyah untuk menuntaskan janjinya itu dalam tempo 14 hari, terhitung mulai hari ini. “Jika tidak, di tanggal 25 nanti kita akan melakukan aksi dengan massa yang lebih besar,” kata orator demo.

Usai kesepakatan itu, mahasiwa mulai membubarkan diri dengan tertib. Sebelum meninggalkan kantor gubernur, mereka diarahkan para orator untuk mengumpulkan sampah di seluruh halaman kantor. Para demonstran juga bersalaman dengan seluruh petugas serta melakukan foto bersama. []

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist