MASAKINI.CO – Baitul Mal Aceh (BMA) telah menggelontorkan dana sebesar Rp4 miliar lebih untuk program bantuan modal Usaha Masyarakat Kecil Menengah (UMKM). Rata-rata mendapatkan pinjaman modal usaha mulai dari Rp1 juta hingga Rp10 juta setiap mustahik.
Kepala Sekretariat Baitul Mal Aceh, Rahmad Raden menyebutkan program tersebut sudah digulirkan sejak 2006. “Dengan sistem qardhul hasan (pinjaman tanpa bunga),” jelasnya, Rabu (27/11).
Ia menjelaskan dari 864 mustahik UMKM aktif yang dibiayai usahanya, 145 orang sudah mandiri secara ekonomi. Bahkan rata-rata sudah memiliki penghasilan di atas nisab zakat.
“Artinya mereka sudah bertransformasi dari mustahik menjadi muzaki, inilah harapan kita sebenarnya dari pengelolaan zakat secara produktif dan kolektif,” ungkap mantan kepala biro humas dan protokoler tersebut.
Jenis usaha yang telah dibina di sektor pertanian, perdagangan, homemade dan jasa. Rahmad optimis, dana zakat dan infak yang diamanahkan melalui BMA dapat lebih sejahterakan masyarakat miskin.
“Sehingga cita-cita Aceh Hebat yang ingin menurunkan angka kemiskinan cepat terwujud,” sebutnya.
Lewat Aceh UMKM Expo 2019, BMA pamerkan produk-produk para mustahik. Dalam gelaran Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Aceh itu, pihaknya meraih penghargaan sebagai stan terbaik III.
“Alhamdulillah. Penghargaan ini berkat kerja keras para amil dan relawan Baitul Mal Aceh yang selama ini yang telah membina dan mendampingi para mustahik kita melalui program ZIS produktif. Banyak mustahik yang sudah beralih menjadi muzaki,” kata Rahmad.[]
