MASAKINI.CO – Selama masa pandemi Covid-19 telah terjadi perubahan pola hidup masyarakat dan lebih banyak aktivitas di rumah membuah masyarakat menghasilkan lebih banyak sampah, khususnya sampah kemasan plastik serta sampah medis. Apabila tidak ditangani secara tepat, maka hal ini akan menimbulkan polemik baru dalam lingkungan. Karena itu Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) mengadakan webinar bertajuk “Pilah Sampah Dari Rumah Pada Saat Pandemi”, Jakarta, Kamis (10/12).
Gerakan nasional pilah sampah dari rumah merupakan upaya pengurangan sampah dan mendukung peningkatan perbaikan tata kelola sampah nasional. Diharapkan ada peningkatan agar kita bisa menggunakan ulang, mengurangi, dan mendaur ulang sampah tidak bernilai menjadi bermanfaat.
“Selama masa pandemi, sampah plastik pada masyarakat terus meningkat, salah satunya akibat peningkatan belanja online yang dilakukan masyarakat. Berdasarkan data dari KLHK dan LIPI, terjadi peningkatan komposisi sampah plastik sampai dengan 16% khususnya di kota besar,” kata Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marves, Nani Hendiarti.
Dia kemudian menambahkan bahwa sampah medis juga turut meningkat hingga 30-50%. Ia menegaskan bahwa sampah medis tidak boleh dicampur dengan sampah lain karena dapat menimbulkan resiko bahaya virus dan kuman yang menempel. Untuk itu penting untuk melakukan pemilahan dari sampah limbah medis yang dilakukan mulai dari rumah untuk kemudian akan dimusnahkan. Deputi Nani juga menyarankan untuk merusak atau menggunting sampah medis terlebih dahulu untuk mencegah penyalahgunaan.
“Perubahan perilaku masyarakat untuk bisa lebih peduli sehingga meningkatkan kualitas lingkungan dan menjadikan Indonesia bersih. Dengan upaya ini, kita yakin kontribusi masyarakat akan berarti besar dalam tata kelola sampah dan memberi dampak bahkan untuk generasi mendatang. Semua bisa menjadi agen perubahan untuk menjadi Indonesia bersih,” imbuh Nani.
Sementara itu, Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemenko Marves Ketua Bid. IV Indonesia Bersih (OASE-KIM) Devi Pandjaitan yang turut hadir dalam acara ini menambahkan bahwa salah satu mengatasi permasalahan sampah medis tersebut adalah dengan menggunakan masker kain untuk kegiatan sehari-hari.
“Tadi Bu Nani sudah mengatakan bahwa sampah medis telah naik menjadi 50%. Untuk itu, saya mengusulkan untuk kita mengurangi masker medis, kalau perlu lebih banyak menggunakan masker kain (di rumah) yang bisa kita cuci dan pakai lagi, nah kalau kerumunan orang banyak baru bisa memakai masker medis. Hal ini juga salah satu cara mengurangi beban pembuangan sampah medis ini,” kata Penasihat DWP Devi.
“Memang masker sekali pakai mudah dibuang, tapi juga kita tidak sadari di tengah masker itu mungkin ada kuman kuman sehingga itu merugikan teman-teman kita, saudara saudara kita, atau lingkungan keluarga kita,” tambahnya.
Oleh karena itulah dalam webinar ini, lanjut Penasihat DWP Devi, bagaimana kita menyikapi dan memberikan solusi terhadap apa yang kita hadapi, sehingga bukan hanya menjaga lingkungan saja, tetapi kita juga tidak turut membebani pemerintah yang terus masih bekerja keras menangani persoalan sampah.
“Dan juga kiranya memberi kesadaran bagi kita untuk tidak menambah beban satu satunya bumi yang kita tinggali ini, dan turut menjaganya dengan baik. Selamat mengakhiri tahun 2020 dengan ucapan syukur dan menyambut tahun 2021 dengan semangat dan penuh pengharapan bahwa keadaan dunia dan negeri kita indonesia akan lebih baik lagi,” pungkasnya.
Pilah sampah dapat mendorong sirkular ekonomi masyarakat. Dengan meningkatnya nilai dan kualitas, sampah bisa menjadi barang yang berguna dan mendorong terciptanya industri. Hal tersebut akan membawa dampak positif, seperti terciptanya lapangan pekerjaan baru dan meningkatkan keterampilan dan kemampuan masyarakat.
Webinar ini juga turut mengundang narasumber yang aktif bergerak dan peduli di bidang pengelolaan sampah, seperti Fei Febri (CEO Bank Sampah Bersinar), Christine Halim (Ketua Umum Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI), serta Nadine Chandrawinata (Influencer dan Founder SeaSoldier). Para narasumber berceritaberbagai upaya dan gagasan dalam pengelolaan dan pemilahan sampah yang dapat dilakukan oleh masyarakat, seperti menyediakan bank sampah dimana masyarakat dapat menukarkan sampah dengan sembako.[]