MASAKINI.CO – Wakil Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Aceh, Dyah Erti Idawati, mengajak seluruh masyarakat untuk tetap waspada akan kemungkinan naiknya kembali kasus positif covid di Aceh. Hal itu diperlukan dengan melihat tingkat kesadaran masyarakat Aceh yang mulai berkurang dalam hal menerapkan protokol kesehatan.
“Angka kasus di Aceh semakin berkurang dan angka kesembuhan alhamdulillah terus meningkat. Saya mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, jangan sampai angka kasus kembali meningkat karena kesalahan kita sendiri,” kata Dyah saat menjadi pembicara dalam talkshow interaktif di Kantor Redaksi MASAKINI.CO, Minggu 13/12 sore.
Berkaca pada beberapa provinsi lain, di mana angka kasus kembali meningkat tajam karena mengendornya kewaspadaan masyarakat. Dyah khawatir hal serupa akan terjadi di Aceh saat masyarakat abai dengan protokol kesehatan, apalagi saat nantinya belajar tatap muka di sekolah dilaksanakan.
“Alhamdulillah tidak ada peningkatan yang signifikan di Aceh. Namun kita harus tetap waspada dan jangan lengah. Harus konsisten dan komitmen dengan protokol kesehatan,” kata Dyah.
Saat penerapan belajar tatap muka dilakukan, ada beberapa kebiasaan yang harus diubah. Di antaranya adalah kebiasaan bersalaman antara siswa dan guru. Mengubah kebiasaan adalah hal yang diakui Dyah paling sulit. Meski demikian usaha berupa ikhtiar agar tidak terpapar covid di lingkungan sekolah harus tetap dilakukan.
Tantangan lain yang perlu diterapkan meski sulit, adalah membagi shift belajar antar-siswa. Hal itu dipandang sangat penting untuk menghindari terjadinya kerumunan baik saat orang tua mengantar dan menjemput siswa.
“Kita perlu pertegas bahwa kapasitas ruang kelas harus dibatasi. Hindari dulu terjadi kerumunan yang berpotensi menjadi klaster baru,” kata Dyah.
Saat ini, kata Dyah, ketika vaksin belum disuntikkan kepada seluruh masyarakat, maka vaksin terbaik adalah mematuhi protokol kesehatan. Tetap menjaga jarak, mencuci tangan dan memakai masker. []