H Mukhtar SH MM, Terpilih Aklamasi Ketum DPP Aceh Sepakat Periode 2021-2026

Bagikan

H Mukhtar SH MM, Terpilih Aklamasi Ketum DPP Aceh Sepakat Periode 2021-2026

MASAKINI.CO – Musyawarah Besar (Mubes) XI Aceh Sepakat resmi digelar secara Daring (Dalam Jaringan) dan Luring (Luar Jaringan) di Hotel Grand Kanaya, Jalan Darussalam, Medan digelar selama dua hari Rabu (10/3) dan kemarin (11/3).

Dalam Mubes XI itu, terpilih secara aklamasi H Mukhtar SH MM selaku Ketua Umum (Ketum) DPP Aceh Sepakat periode 2021-2026 dengan anggota formatur Saifuddin AW, SH, SE, MH, CLA, CPCLE, Dr Azwir Agus, SH, Ir Abdul Wahi, Drs Ridwan Muzaini.

Kemudian, untuk Ketua Umum (Ketum) Dewan Musapat (DM) periode 2021-2026 Ir H Sabri Basyah dengan anggota formatur Prof Dr H Nasruddin Noer, T Asbi Hasan Haji, Suriadin Noer Nikmat, H Arbie Abdul Gani.

Hadir juga dalam Mubes XI itu secara Luring para sesepuh, mantan Ketum Aceh Sepakat tahun 1968, Prof Dr Yusuf Hanafiah dan mantan Ketum Aceh Sepakat Ir. H. Joefly J Bahroeny, MM.

Dalam kesempatan itu Ir H Joefly J Bahroeny, MM, mengaku sangat bangga dan bahagia atas terlaksananya Mubes XI Aceh Sepakat.

“Atas nama senior, para mantan, saya adalah orang yang berbahagia atas Mubes XI Aceh Sepakat sesuai AD/ART yang sah. Terimakasih kepada Gubsu yang diwakili Kaban Kesbangpol. Tidak mungkin kita didukung pemerintah seandainya kita tidak benar. Ini hal yang luarbiasa,” ungkapnya usai dilaksanakan Mubes kemarin.

Berkomentar pasca terpilihnya secara aklamasi, H Mukhtar SH MM, Ketum DPP Aceh Sepakat periode 2021-2026, menyatakan langkah pertama yang akan dilakukannya adalah konsolidasi di internal.

“Selama ini ada polemik. Dualisme. Ke depan pertama adalah kita akan lakukan konsolidasi. Agar seluruh masyarakat Aceh bersatu di dalam wadah Aceh Sepakat,” ujar Mukhtar.

Ia menyebut dirinya pada dasarnya independen melihat dualisme yang terjadi selama ini. Menurut Mukhtar, selama ini ia tak bersinggungan dengan dua belah pihak yang berselisih paham dalam organisasi Aceh Sepakat.

“Saya sebenarnya baru masuk di organisasi ini, saya posisinya independen. Tidak memihak ke mana pun. Nah, ketika saya masuk, saya melihat dan mempelajari kenapa wadah Aceh Sepakat ini bisa jadi seperti hari ini. Sedangkan dulu orangtua kita membentuk Aceh Sepakat tujuannya untuk menyatukan masyarakat Aceh, dengan ukuwah islamiyah dan silaturrahim,” terangnya.

“Ke depan harapannya dengan terpilihnya kami sebagai pengurus, Aceh Sepakat yang kita banggakan ini bisa bersatu,” seperti yang kita diharapkan, tambahnya.

Sebagai organisasi yang berkiblat pada kegiatan sosial juga tak ikut berpolitik, Mukhtar menyatakan organisasi Aceh Sepakat dijalankan secara sukarela.

“Organisasi ini non-profit. Semuanya juga dijalankan dengan sukarela dengan itikat baik tanpa digaji. Artinya wadah ini milik bersama, milik warga Aceh di Sumatera Utara. Ini yang harus dipahami,” paparnya.

“Mari bersama-sama kita selaku warga Aceh di Sumut bersatu, saling membantu, mendukung demi terciptanya suasana yang aman, nyaman dan damai. Khususnya untuk masyarakat Aceh yang lebih baik,” pungkasnya. []

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist