MASAKINI.CO – Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Aceh Besar menutup seluruh lokasi objek wisata. Penutupan tersebut disinyalir tanpa berkoordinasi dengan pengelola tempat wisata, pada Sabtu (29/5/2021).
Banyak pemilik yang protes karena sebelumnya tidak ada pemberitahuan bahwa tempat mereka mencari nafkah akan ditutup.
“Kalau surat tidak ada. Pemberitahuannya pun baru kemarin disampaikan, itu pun samar-samar, tidak dibilang tutup tapi hanya dibilang kemungkinan. Jadi kita mana tahu,” kata Zulfitri, pemilik Joel’s Bungalow di pantai Lampuuk, Kecamatan Lhoknga, Aceh Besar, dikonfirmasi Minggu (29/5/2021).
Dia mengatakan, seharusnya tim Satgas Covid-19 Aceh Besar jika ingin menutup tempat wisata seharusnya memberi tahu minimal sepekan sebelum kebijakan itu dikeluarkan.
Sebab jelasnya, banyak pengelola sudah membeli perlengkapan semisal bahan makanan untuk dijual di hari libur.
“Kita belanja bahannya hari Kamis, barang itu hari Kamis sudah full untuk dijual pada saat weekend. Yang kita jual bukan baju, yang bisa dijual Minggu depan atau bulan depan,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Aceh Besar Ridwan Jamil mengatakan, pihaknya menutup seluruh tempat wisata disebabkan meningkatnya penyebaran Covid-19 di kabupaten tersebut.
Dia mengklaim, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pengelola tempat wisata sebelum ditutup. Dia menampik soal banyak pengelola wisata yang mengeluh karena tidak diberitahu soal penutupan tersebut.
“Ada yang disampaikan, mungkin ada juga yang nggak disampaikan,” akunya.
Dia menjelaskan, kebijakan menutup tempat wisata di Aceh Besar ini belum diketahui sampai kapan. Satgas Covid-19 akan mengevaluasi secara berkala sebelum nanti dibuka kembali.
