MASAKINI.CO – Senator DPD RI asal Aceh, Fadhil Rahmi mengaku kesal dan geram dengan sikap Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Aceh, Mawardi. Pasalnya, anak buah Nova Iriansyah itu disinyalir ogah menemui para Keuchik (kepala desa) yang jauh-jauh datang dari Serbajadi, Aceh Timur, untuk mempertanyakan kejalasan pembangunan Jalan Multiyear Peureulak-Peunaron-Lokop Serbajadi hingga Perbatasan Aceh Timur-Gayo Lues.
Hal ini disampaikannya dalam pertemuan dengan para Keuchik Serbajadi, Aceh Timur, di kediamannya, di Gampong Rukoh, Kota Banda Aceh, Selasa malam (24/8/2021).
“Kita datang untuk mempertanyakan kejelasan pembangunan jalam yang masuk dalam program multiyear. Ini aspirasi warga di sana. Karena hingga akhir Agustus, jalan tersebut, terutama yang masuk dalam segmen 1 dan 3, belum juga dibangun,” kata Sahbirin Amin selaku ketua Forum Keuchik Serbajadi, Aceh Timur.
“Namun berjam-jam kita tunggu, Pak Kadis tidak mau bertemu. Malah meninggalkan ruangan tanpa memberitahu,” tambahnya.
“Kami datang ke dinas PUPR untuk meminta kejelasan. Siapapun kontraktornya gak masalah, yang penting jalannya dibangun. Tapi jauh-jauh ke sini, untuk bertemu sama Kadis saja tidak bisa,” ungkap Sahbirin.
Pihaknya, kata Sahbirin, akan pulang ke kampung-kampung masing-masing setelah gagal menjumpai Kepala Dinas PUPR Aceh. “Nanti kita turun dalam jumlah yang lebih banyak. Kepentingan kami cuma satu, jalan dibangun. Kami ingin daerah kami merdeka, terutama dalam akses transfortasi,” tegasnya.
Sementara itu berdasarkan laporan Keuchik dari Kecamatan Serbajadi, Aceh Timur tersebut, Fadhil Rahmi yang akrab disapa Syech Fadhil mengaku geram.
“Harusnya ditemuilah, Pelayan Rakyat kok begitu? Para Keuchik ini jauh-jauh datang dari daerah, tapi malah ditinggalkan. Terlalu arogan, ” kata Syech Fadhil.
“Jabatan itu amanah dan titipan Allah SWT. Harusnya, selama memegang amanah, dijalankan dengan baik. Memuliakan tamu itu sudah keharusan. Apalagi para Keuchik datang dengan mambawa aspirasi dari ribuan warga di pedalaman Serbajadi. Mereka bukan mau neror atau minta proyek,” ujarnya.
Syech Fadhil berharap pembangunan jalan Peunaron Aceh Timur hingga ke Perbatasan Gayo Lues dimulai segera dalam tahun ini.
“Ada banyak warga di Gayo Lues dan Aceh Timur khususnya yang menaruh harapan pada pembangunan ini. Idealnya, jalur Peureulak-Blangkejeren harus sekelas Bireuen-Takengon,” kata Syech Fadhil.
“Kita tunggu klarifikasi dan penjelasan dari Kadis atau Pemerintah Aceh. Dari dulu hingga kini, kita bersama kekuatan yg lain akan terus mengadvokasi pembangunan jalan ini,” pungkasnya.
Reporter: Ali L